• 15 October 2024

Misi Bulog Sulteng untuk Masyarakat

uploads/news/2020/01/misi-bulog-sulteng-untuk-900309824a15689.jpg

Karena itu, Bulog mengurangi target pembelian beras untuk PSO (public service obligation).”
PALU - Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Tengah, rencananya akan memperbanyak membeli beras jenis premium demi memenuhi kebutuhan pasar domestik yang diprediksi terus mengalami peningkatan di tahun ini. Hal diungkapkan oleh Kepala Bidang Pelayanan Publik dan Operasional Pelayanan Publik (OPP) Perum Bulog Sulteng, Amir Sube, beberapa waktu lalu kepada JagadTani.id di ruang kerjanya.

Pasalnya, kata dia, dari tahun ke tahun target pembelian beras Bulog secara umum terus menurun. Ia menjelaskan, pada musim panen 2019 misalnya, pembelian beras di Sulteng yang ditargetkan Bulog Pusat sebanyak 32.600 ton, malah turun dibandingkan pengadaan 2018 yang mencapai 50.000 ton.

"Sedangkan untuk tahun ini lebih turun lagi hanya 25.000 ton," sebutnya.

Baca juga: Jajar Legowo Atasi Keterbatasan Air

Ia menjelaskan, penurunan target pembelian beras jenis medium itu di Sulteng antara lain karena fungsi Bulog yang sesuai dengan surat dari Kementerian Sosial, yaitu hanya menyalurkan beras untuk rumah tangga sasaran (RTS) sampai April mendatang.

"Karena itu, Bulog mengurangi target pembelian beras untuk PSO (public service obligation)," ungkapnya.

Meski demikian, Bulog Sulteng juga akan memperbanyak pembelian beras untuk usaha komersil. Itu artinya Bulog akan membeli beras kualitas terbaik (premium) untuk kemudian dijual kepada konsumen umum sesuai harga komersil.

"Untuk penjualan beras premium tentu akan mengikuti standar harga pasar," ujarnya.

Terkait soal target pengadaan, Amir menambahkan, angka itu hanya sebagai acuan Bulog dalam melakukan pembelian. Sebab pihaknya akan terus membeli sesuai dengan standar harga yang telah ditetapkan pemerintah sekali pun target sudah terpenuhi.

"Bulog kan membeli beras petani mengacu kepada standar harga Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015 yakni Rp7.300 per kilogram ditambah 10%. Jadinya, harga pembelian Bulog saat ini berkisar Rp8.030 per kilogram," terangnya.

Baca juga: Memulihkan Lahan Pertanian Pascabencana

Sekadar info saja, selama periode Januari-Desember 2019 kemarin, Bulog Sulteng hanya mampu merealisasikan penyerapan beras petani domestik sebanyak 20.000 ton atau sekitar 60%. Kepala Bulog Kanwil Sulteng, Miftahul Ulum mengatakan, realisasi tersebut sudah cukup positif, mengingat sektor pertanian di Sulteng sedang melakukan perbaikan pertanian, khususnya sentra serapan di daerah terdampak bencana setahun silam yakni Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala.

"Sekitar 20.000 ton, 60% dari total target sekitar 32.000 ton. Sudah baik jika melihat kondisi pascabencana," tegasnya.

Bulog Sulteng menatap optimistis 2020, Miftahul berharap, sektor pertanian makin baik dan petani lokal terus mendapatkan motivasi untuk melakukan geliat menanam pada sektor komoditi beras. Sehingga, nantinya akan terus pulih dan kembali seperti sedia kala.

"Kami berkomitmen untuk terus menjalankan fungsi kami sebagai perusahaan BUMN yang bertugas pada sektor pangan," imbuhnya.

Related News