• 24 November 2024

Nasib Pertanian Lereng Gunung Marapi Pasca Erupsi

uploads/news/2023/12/nasib-pertanian-lereng-gunung-45767e8ad0293d7.jpg

Jagadtani - Daerah Lereng pengunungan memiliki tanah yang subur sehingga menjadi pusat pertanian, termasuk di Gunung Marapi Sumatera Barat. Namun, erupsi yang terjadi dapat memberikan kerugian pada pertanian di daerah tersebut.

Pertanian di daerah Gunung Marapi, Sumatera Barat menghasilkan banyak komoditas yang terdiri dari tanaman palawija dan hortikultura. 

Sesuai data dari badan pusat statistik Provinsi Sumatera Barat, berbagai komoditas yang diandalkan meliputi Padi ladang, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar. Selain itu juga terdapat tanaman cabai, kol, dan lainnya.

Dilansir dari Antaranews, tercatat 2.141 hektare lahan pertanian yang berada di kabupaten Agam, Sumatera Barat terdampak abu vulkanik dan pasir pasca erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12) siang.

Kepala Dinas Pertanian Agam Afniwirman, di Lubuk Basung mengatakan bahwa 2.141 hektare yang terdampak erupsi terdiri dari padi sekitar 1.100 hektare, lahan tebu sekitar 700 hektare, dan tanaman hortikultura sekitar 340 hektare.

Daerah Pertanian yang terdampak erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat tersebar di Kecamatan Sungai Pua, Canduang, Banuhampu, dan Ampek Angkek.

Untuk mengatasi dampak erupsi, para petani berusaha melakukan penyemprotan menggunakan air agar dapat menghilangkan debu maupun pasir yang menempel pada tanaman mereka. 

Status Gunung Merapi masih mengeluarkan Abu Vuloanik sehingga diharapkan petani tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas sekitar tiga kilometer dari puncak Gunung Marapi.

Hingga berita ini diturunkan, evakuasi penyelamatan survivor yang melakukan pendakian gunung masih dilakukan. Tercatat 14 meninggal dunia pasca terjadinya erupsi di Gunung Marapi. 

Duka mendalam kami ucapkan, semoga jumlah korban tidak bertambah.

Related News