Kaki Seribu Pengurai Hebat Penghasil Nutrisi Tanah
"Kemampuannya dalam mengurai dedaunan dapat membuat tanah semakin subur membuat saya sengaja membiarkan hidup. Tetapi tetap harus diawasi agar tidak merugikan."
Jagadtani - Bagi sebagian orang, keberadaan hewan ini kerap dianggap menggelikan setelah melihat postur tubuhnya. Masuk golongan kelas Diplopoda dalam filum Arthropoda sehingga terkait dengan arthropoda lain seperti serangga, laba-laba, dan krustasea. Diperkirakan jenis ulat kaki seribu mencapai 12.000 jenis yang tersebar di seluruh dunia.
Walau disebut ulat kaki seribu, sebenarnya jumlah kalinya tak mencapai jumlah tersebut. Jumlah setiap jenis memiliki perbedaan jumlah, mulai dari berjumlah 30 kaki hingga yang mencapai lebih dari 400 kaki.
Dengan sifat yang kerap berimigrasi, ulat kaki seribu sering dianggap menjadi hama bagi para petani. Kemampuan berimigrasi membuat hewan ini memiliki daya jelajah cukup tinggi, diperkirakan ulat kaki seribu telah ada selama 420 ribu tahun.
Sebagian besar ulat kaki seribu merupakan detritivora atau memakan bahan tanaman yang membusuk, jamur, dan bahan organik lainnya. Terkadang kemampuan tersebut, tidak disadari oleh banyak petani. Padahal kemampuan hewan ini sangat bagus dalam melakukan penguraian. Ulat kaki seribu dapat memakan sisa bahan organik yang membusuk.
Keberadaan ulat kaki seribu sangat penting bagi dunia pertanian, khususnya sebagai pengurai dedaunan yang mampu mencapai 5 hingga 10 persen dari serasah daun dedaunan. Dedaunan yang diurai dapat menjadi kompos atau pupuk organik bagi tanaman, berkat nutrisi yang dihasilkan sehingga baik bagi kesehatan tanah.
Dengan kata lain, ulat kaki seribu memiliki peran penting dalam ekosistem dengan memecah bahan organik dan mengembalikan nutrisi ke tanah. Selain penting bagi ekosistem tanah, ulat kaki seribu juga sebagai sumber makanan bagi berbagai hewan, seperti reptil, burung, dan mamalia kecil lainnya.
Namun keberadaan dalam jumlah yang banyak dapat mengganggu tanaman, sifat ulat kaki seribu memakan segala jenis daun, batang hingga akar tanaman. Tentunya petani tetap harus tetap memantau dan menjaga jumlah populasinya.
"Saya sengaja membiarkan sebagian ulat kaki seribu di perkebunan, kemampuannya dalam mengurangi dedaunan kering sangat bagus. Tetapi tetap harus dijaga agar tidak merugikan hingga merusak pohon anggur. Cara mengusirnya dapat dengan menyemprotkan Insektisida." Ungkap Ipoel War-Wer pemilik Kebun Taman Langit Grape.
Dengan demikan, tidak semua hewan merugikan perkebunan, namun tetap harus dikontrol keberadaannya.