Bunga Kamperfuli Obati Virus Corona?
Virus corona semakin merajalela, para peneliti di Cina pun memutar otak untuk menemukan obat herbal yang berasal dari cairan bunga kamperfuli atau honeysukle.
JAKARTA - Virus corona terus merenggut korban jiwa, mengutip CNN, pasien yang meninggal dunia mencapai 361 orang dan sebanyak 17.238 terinfeksi. Dengan jumlah tersebut, korban wabah kali ini telah melampaui jumlah kematian dari virus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) di 2003 yang juta tercatat di Cina selama epidemi, yaitu sebanyak 349 orang di Cina. Virus pun hingga kini sudah menyebar ke 24 negara di luar Cina.
Karena itu, sekelompok ilmuwan Cina pun langsung memutar otak dan mengklaim menemukan obat herbal dari cairan yang dihasilkan dari bunga bernama honeysukle atau kamperfuli (Lonicera caprifolium). Kabar cairan dari tanaman yang diklaim merupakan virus corona ini pun segera memicu lonjakan obat herbal tersebut.
Baca juga: Melawan Virus Corona!
Obat herbal yang dalam bahasa mandarin disebut shuanghuanglian ini menjadi idola baru di Cina. Pembeli pun membanjiri apotek untuk mencari obat tersebut. Perburuan mencari obat itu sendiri terjadi setelah media pemerintah Cina, Xinhua melaporkan, Jumat (31/1) kemarin, Academy of Sciences milik Cina menemukan ramuan yang bisa menghambat virus corona.
Dalam video yang viral di internet menunjukkan, ada antrean yang mengular panjang dari orang yang menggunakan masker bedah. Mereka mengantre di malam hari di luar toko obat dengan harapan bisa mendapatkan obat tersebut. Mereka rela mengantre di luar rumah, meski pemerintah setempat menyarankan untuk menghindari ruang publik demi mencegah infeksi. Obat ini pun dengan cepat ludes terjual baik secara daring maupun di toko obat dan apotek.
Munculnya Berbagai Pertanyaan
Walau demikian, banyak pertanyaan yang muncul. Salah satunya yaitu kemanjuran obat tersebut. Ada yang antusias, ada juga yang skeptis. Semua kekhawatiran masyarakat itu diungkapkan lewat Weibo ‘Twitter-nya’ Cina. Selain lewat Weibo, media lokal, CCTV, juga menghadirkan wawancara dengan Zhang Boli, salah satu peneliti yang mengungkapkan kemungkinan dari efek samping yang timbul setelah konsumsi obat herbal ini.
Selain itu, surat kabar People’s Daily juga mengungkapkan, sebaiknya obat herbal virus corona ini diminum dengan saran atau anjuran dokter. Para ahli juga menyarankan untuk tidak minum obat tersebut tanpa pengawasan dokter. Klaim ini sendiri muncul ketika Beijing tengah berusaha memasukkan pengobatan tradisional Cina atau traditional chinese medicine (TCM) ke dalma langkah pencegahan dan penanganan melawan virus corona.
Baca juga: Peluang Besar Menanam Vetiver
Namun, klaim ini juga memicu kembali perdebatan sengit mengenai kemanjuran TCM yang sudah ada sejak 2.400 tahun lalu dan tetap populer di Cina modern saat ini. Anggota Dewan Akademik Pengobatan Cina-Prancis, Marc Freard mengatakan kepada AFP, ia percaya formulasi tradisional dapat digunakan untuk mengobati orang dengan gejala mulai dari demam hingga dahak yang kental. Ia juga memperingatkan, banyak solusi di pasar yang kualitasnya juga dipertanyakan.
Meski demikian, ia juga mengakui, TCM “tidak memiliki standar ilmiah kemanjuran” karena mengandalkan “perawatan individual.” Sebelumnya, obat-obatan tradisional juga banyak digunakan di Cina bersamaan dengan pengobatan dari metode Barat selama epidemi SARS 2003 yang telah menewaskan 772 orang di seluruh dunia. Tetapi, sebuah studi di 2012 di Cochrane Database of Systematic Reviews menemukan, menggabungkan obat-obatan Cina dan Barat, “tidak membuat perbedaan” dalam memerangi virus ini.
Rumor Bawang Putih
Sebelum kabar bunga honeysukle yang diklaim dapat menyembuhkan virus corona, beberapa pesan berantai melalui aplikasi percakapan WhatsApp juga menyebut jika bawang putih diklaim dapat mengobati infeksi virus corona.
“Ini bawang putih yang besar ambil 8 biji, dikupas kulitnya ditaruh mangkok di tuang 7 gelas air mendidih selama 3 menit, setelah itu diminum langsung 2 gelas. Ternyata pasien yang kena virus corona sembuh di hari kedua/setelah malam minum air bawang putih ini!!!!!” tulis pesan tersebut.
Baca juga: Cantiknya Burung Tengkek Buto
Sayangnya, hal ini dibantah Kementerian Komunikasi dan Informatika yang menyebut pesan berantai tersebut merupakan berita hoaks. Karena, menurut ahli vaksin dari OMNI Hospital Pulomas, dr Dirga Sakti Rambe mengatakan, klaim bawang putih dapat menyembuhkan virus corona bisa dipastikan tidak benar alias hoaks. Menurutnya, hingga saat ini belum ada obat vaksin yang teruji bisa menghalau virus.
“Hoaks lah itu pasti. Enggak pernah ada penelitian tentang itu. Bahwa mungkin bawang putih punya manfaat kesehatan, iya. Tapi tidak ada satu pun penelitian yang membuktikan bahwa bawang putih bisa membunuh virus corona,” katanya kepada Detik.com belum lama ini.
Hal itu juga dipertegas oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan, dr. Wiendra Waworuntu, yang menyebut belum ada vaksin maupun obat untuk virus corona strain baru ini.
“Novel coronavirus belum ada (obatnya). jadi yang diobati adalah gejalanya bukan langsung kepada penyebabnya,” katanya seperti mengutip Liputan6.com.