• 29 April 2024

Alasan Harga Burung Jalak Bali Makin Murah

uploads/news/2023/12/alasan-harga-burung-jalak-881551cbe4bcae5.jpg

Jagadtani - Burung Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) merupakan endemik dari pulau Bali atau hanya dapat ditemui di pulau Dewata. Dahulu harga burung dengan kicauan yang sangat merdu, namun dilindungi ini sangat tinggi.

Hal ini karena tidak banyaknya perdagangan Jalak Bali karena berdasarkan surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 421/Kpts/Um/8/1970 tanggal 26 Agustus 1970 dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Jalak Bali merupakan satwa yang dilarang diperdagangkan, kecuali dari hasil penangkaran dari generasi ketiga (indukan bukan dari alam).

Mengacu dari SK Mentan tersebut, usaha untuk menjaga konservasi melalui penangkaran Jalak Bali mulai dilakukan. Penangkaran burung Jalak Bali ini di pulau Jawa oleh para penangkar burung dengan tujuan agar kehidupan Jalak Bali ini dapat dipertahankan dan dihindari dari kepunahan.

Tetapi dengan keberhasilan para penghobi burung Jalak Bali untuk melakukan budidaya membuat harganya mulai turun drastis. 

Pada awalnya, dengan keterbatasan penjualan karena harus dibarengi surat resmi dari penangkar dan sertifikat BKSDA membuat harga Jalak Bali lebih dari sepuluh juta rupiah untuk yang sudah dewasa.

Kini harga Jalak Bali dewasa hanya berkisar Rp1,5 juta rupiah (tergantung pedagang) dan tentunya telah dilengkapi surat resmi dari penangkar atau Akta lahir dan juga sertifikat yang dikeluarkan oleh BKSDA.

Untuk harga sepasang indukan Jalak Bali (bakalan indukan) yang telah berjodoh harganya mulai dari tiga juta rupiah. Sedangkan harga anakan yang mulai dewasa berkisar dari Rp1,3 juta rupiah. 

Keberhasilan penangkar burung Jalak Bali berdampak bagus untuk kelangsungan hidup burung berciri warna putih pada sekujur tubuhnya putih dengan ujung ekor dan sayap berwarna hitam. 

Namun berbeda dengan penangkar yang telah berusaha dalam menangkarkan hingga berhasil, harga yang lebih murah membuat mereka harus berusaha dalam menjaga perputaran peternakannya. 

Menurut Saroso yang juga seorang penangkar burung Murai dan kacer, "Dampaknya sangat bagus bagi burung - burung yang dilindungi karena habitatnya terancam. Memang penangkar terkena imbas, tetapi ini hanya resiko kecil dari pada harus kehilangan atau kepunahan hewan."

Dengan demikan menjadi alasan harga burung Jalak Bali mengalami menurunan yang drastis, hal ini juga kerap terjadi pada burung maupun hewan yang awalnya dilindungi dan hampir punah, seperti burung murai batu dan lainnya.

 

Related News