Berkah Kalkun Setelah Jatuh Bangun Beternak Unggas
Jagadtani - Sempat tergiur dari tayangan YouTube, beternak unggas, jenis bebek menjadi awal pilihannya dalam menyalurkan hobinya. Namun bukan keberhasilan yang dirasakan, justru kegagalan yang dirasakan sehingga mulai banting stir ke ternak kalkun.
Namun perjalanan panjang dirasakan selama hampir satu tahun lebih, sebelum merasakan cuan dari beternak kalkun.
"Saya merasakan kegagalan beternak setelah mengandalkan tayangan cara beternak di YouTube. Setelah gagal, saya langsung mencoba mengunjungi beberapa peternakan yang telah berhasil di daerah Bekasi." Ujar Rustrianto - Clemira Unggas Official Store.
Hasil berkunjung ke beberapa peternak, Rustrianto yang saat itu bekerja sebagai teknisi mesin mulai mengetahui keuntungan beternak kalkun. "Awalnya bebek saya yang siap panen atau dipotong ditawar tuker guling dengan anak kalkun yang baru menetas. Dari situ saya merasa harga kalkun lebih menguntungkan dibandingkan bebek."tuturnya.
Akhirnya Rustrianto yang kini mendirikan Clemira Unggas Official Store, mulai memiliki indukan Ayam kalkun pada tahun 2020. "Awalnya memang anak ayam kalkun, tetapi setelah dua kali gagal sehingga memilih indukan yang siap diternakan. Dari situ akhirnya saya mulai menekuni ternak ayam kalkun."
Keuntungan mulai dirasakan Rustrianto setelah memasarkan ayam kalkun melalui market place. Terlebih saat itu pandemi Covid-19 semakin merebak sehingga banyak orang yang ingin memelihara hewan ternak demi menghabiskan waktu karena pembatasan sosial.
Permintaan ayam kalkun yang tinggi dan melihat peluang lebih menguntungkan dibandingkan bekerja, akhirnya Rustrianto memilih resign dari tempatnya bekerja.
Dengan dibantu oleh istri dan orang tua, berbagai permintaan ayam kalkun siap diterima. Bahkan pengiriman ayam kalkun dapat dilakukan ke berbagai daerah, termasuk ke Batam dan Gorontalo. Kini Rustrianto - Clemira Unggas Official Store juga menerima berbagai pesanan kalkun, ayam hias, entok hias dan unggas lainnya.
Untuk budidaya kalkun, kini Rustrianto mengandalkan mesin tetas demi mengejar produksi yang tetap menjaga kualitas ayam kalkun.