“Awalnya saya hanya punya sepasang, kemudian dikembangbiakan dan ditambah jantan lain untuk dikawinkan kembali, hingga dalam sekitar waktu enam bulan sudah dapat menghasilkan 30 ekor landak mini.”
TANGERANG SELATAN - Memelihara hewan peliharaan merupakan salah satu kesenangan yang banyak dilakukan oleh kebanyakan orang. Selain menghibur, hewan peliharaan seringkali dijadikan sebagai sosok “teman”. Tak hanya kucing, anjing, dan kelinci, salah satu hewan yang bisa dijadikan sebagai alternatif hewan peliharaan di rumah yaitu landak mini.
Hewan mungil ini ternyata mudah dipelihara, walaupun memiliki duri-duri yang melekat di sekitar tubuhnya, namun duri-duri nya tidak berbahaya layaknya landak yang seringkali kita temui di hutan pada umumnya. Seperti landak mini milik Cuncun Setiawan, yang sudah ia pelihara sejak 2008 dan kini berjumlah 400 hingga 500 ekor di Bintaro Farm Center (BFC) Mini Farm miliknya.
“Awalnya saya hanya punya sepasang, kemudian dikembangbiakan dan ditambah jantan lain untuk dikawinkan kembali, hingga dalam sekitar waktu enam bulan sudah dapat menghasilkan 30 ekor landak mini,” katanya saat ditemui JagadTani.id di BFC Mini Farm, yang ada di Jalan Baitis Salmah, Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten, Selasa (4/2).
Baca juga: Cantiknya Burung Tengkek Buto
Landak mini dikenal sebagai mamalia kecil yang memiliki duri di sepanjang tubuhnya. Bulunya juga identik memiliki warna putih. Selain itu, badan mungil nya yang sebesar genggaman tangan, dengan panjang tubuh sekitar 15 sentimeter hingga 20 sentimeter, dapat beranak satu sampai delapan anak dalam sekali melahirkan.
“Landak mini ini juga merupakan makhluk malam hari (nocturnal) seperti hal nya kelelawar. Kalau siang seringkali tidur, pada malam hari baru aktif. Kemudian Landak mini aman, dia termasuk hewan yang tidak menyerang dan menggigit, dia hanya bertahan dengan cara membentuk badannya seperti bola duri ini,” jelas Cuncun.
Cuncun menjelaskan, landak mini terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan warna matanya. Pertama, landak mini yang memiliki mata berwarna merah, kemudian yang kedua memiliki warna berwarna hitam, dan ketiga yang memiliki harga paling mahal apabila dijual yaitu warna merah tua atau warna ruby.
“Cara memeliharanya mudah ya, pertama pastikan umur landak yang akan di pelihara. Usia minimal mau pelihara yaitu minimal dua bulan, kemudian cukup menyediakan sebuah kotak kaca dengan dialasi serutan kayu sebagai tempat tinggalnya. Serutan kayu itu sebagai penyerap kencing dan kotoran yang dikeluarkan. Untuk makanannya, landak kayu itu kan pemakan serangga, namun dapat juga diganti jenis makanannya ini dengan makanan kucing. Umumnya, landak diberi makan sehari dua kali dan dimandikan sekali dalam sebulan,” ungkap Cuncun.
Baca juga: Balada Mengurus Ratusan Kelinci
Untuk mendapatkan landak ini di BFC Mini Farm, kisaran harganya mulai dari Ro400.000 hingga Rp8 juta. Saat ini, landak mini menjadi alternatif binatang peliharaan di kota-kota besar, seperti halnya di Jakarta dan Tangerang. Landak mini juga tidak bau dan cocok untuk menjadi binatang peliharaan di rumah, apartemen, dengan ruangan yang ber-AC sekalipun.
“Pantangannya sih sebenarnya tidak terlalu sulit ya untuk merawat landak mini, landak mini ini cukup kuat, enggak perlu di vaksin dan sebagainya. Jadi untuk orang-orang yang agak kurang bisa memperhatikan binatang, untuk pelihara ini bisa cukup awet lah ya,” tutupnya.