• 3 May 2024

Potensi Budidaya Ayam Kalkun Makin menjanjikan

Jagadtani - Ayam kalkun yang dalam bahasa Inggris, disebut Turkeys. Ternyata bukan berasal dari Turki, namun ditemukan pertama kali di Meksiko dan Amerika Utara pada 400 tahun lalu. Kemudian mulai disebarkan oleh orang Spanyol ke benua Eropa. 

Selain menjadi unggas hias, ayam kalkun juga dapat dikonsumsi dengan cita rasa yang sangat nikmati. Bahkan rasa daging kalkun lebih nikmati dibandingkan daging ayam kampung. Namun nilai ekonomis yang tinggi membuat kalkun lebih dijadikan hewan unggas hias. 

"Harga daging kalkun berkisar Rp120 ribu hingga Rp150 ribu per kilogram, harga tersebut bergantung dengan masa hari Besar Keagamaan. Untuk bagian ayam kalkun paling saya suka adalah hati nya, rasanya mirip hati sapi," ujar Rustrianto pemilik Clemira Unggas Official Store.

Untuk harga ayam kalkun yang masih hidup berkisar mulai dari Rp80 ribu hingga ratusan ribu rupiah. Bahkan pada jenis tertentu, harga ayam kalkun bisa menembus angka jutaan rupiah. Bisnis Budidaya unggas hias yang cukup menjanjikan.

Anakan hasil budidaya Clemira Unggas Official Store"Anakan hasil budidaya Clemira Unggas Official Store"

"Keindahan bulunya membuat banyak penghobi ayam hias untuk memiliki koleksi ayam kalkun. Hanya jenis tertentu yang kerap dikonsumsi, walau pada dasarnya semua jenis kalkun dapat dinikmati dagingnya."

Dengan nilai harga yang ditawarkan, tentu peluang bisnis dari budidaya ayam kalkun cukup menjanjikan. Tidak hanya untuk dikonsumsi, ayam kalkun yang dijadikan unggas hias akan lebih menguntungkan. 

Namun dalam memelihara ayam kalkun, tergolong membutuhkan perhatian dibandingkan dengan ayam kampung. "Untuk budidaya, saya lebih menyarankan menggunakan kandang khusus. Memang sesekali dapat diumbar bebas tetapi kalkun yang di dalam kandang lebih dapat dijaga kesehatannya. "Tutur Rustrianto.

Sedangkan pemberian pakan, Rustrianto yang telah menekuni budidaya kalkun sejak tiga tahun lalu, mengandalkan pakan pabrikan. "Pakan yang harus diperhatikan pada usia di bawah tiga bulan, di usia DOC diberikan pur saja. Nanti setelah di atas dua bulan bisa dicampurkan sayuran maupun sisa nasi." Ujar Rustrianto.

Rustrianto pemilik Clemira Unggas Official Store"Rustrianto pemilik Clemira Unggas Official Store"

Namun yang nasi basi menjadi pakan yang harus dihindari karena dapat menimbulkan penyakit. "Usia di atas dua bulan memang bisa diberikan berbagai macam pakan, tetapi jangan pernah memberikan nasi basi karena dapat menyebabkan penyakit snot sehingga harus dihindari." Lanjutnya.

Untuk penjualan ayam kalkun memang belum semudah ayam potong sehingga masih mengandalkan market place. Tetapi dengan harga jual yang menjanjikan, budidaya kalkun sangat berpeluang sebagai usaha beternak bagi Sahabat Tani.

Bagi Sahabat Tani yang ingin belajar budidaya ayam kalkun dapat menghubungi Rustrianto - Clemira Unggas Official Store di daerah Bekasi. 

 

 

Related News