Cara Mudah Budidaya Ayam Kalkun Untung Besar
Jagadtani - Memiliki usia yang dapat mencapai belasan tahun, peluang budidaya kalkun masih sangat terbuka bagi Sahabat Tani. Terlebih dengan harga anakan yang cukup menjanjikan dengan demand dari berbagai kalangan.
Untuk harga anakan ayam kalkun mulai dari Rp50 ribu untuk usia dua minggu, sedangkan harga daging kalkun mencapai Rp120 ribu per kilogram pada hari biasa. Khusus pada hari Besar Keagamaan dapat menembus angka Rp150 ribu setiap kilogram. Bisnis yang menguntungkan dibandingkan unggas lainnya.
Bagi Sahabat Tani yang ingin memulai budidaya ayam kalkun, lahan yang dibutuhkan tergolong kecil, hanya seluas 2x3 meter dengan alas pasir. Pasir tersebut berguna sebagai media mandi seperti pada ayam.
Hal yang harus diperhatikan adalah sistem sirkulasi udara, kalkun yang terlihat membuka paruh atau mangap menandakan udara di dalam kandang terlalu panas.
Kalkun biasa nangkring ketika tidur di alam bebas sehingga disarankan ada tangkringan di dalam kandang. Tujuannya agar ayam kalkun nyaman ketika berada di dalam kandang. "Bagi Sahabat Tani yang miliki lahan luas, tidak ada salahnya melakukan pengumbaran. Ayam Kalkun yang telah terbiasa diumbar, biasanya pada sore hari akan masuk oe kandangnya tanpa harus digiring atau ditangkap." Ungkap Rustrianto.
Dalam proses perkawinan, kalkun dapat menggunakan seekor jantan dengan dua betina. "Saat ini saya menerapkan perbandingan satu jantan dengan dua betina, namun yang lebih baik adalah satu jantan dengan empat betina dalam satu kandang." Ucap Rustrianto.
Selain menyediakan tangkringan, sebaiknya menyiapkan tempat untuk bersarang atau mengerami telurnya. Masa durasi pengeraman telur ayam kalkun memang lebih lama dibandingkan ayam, durasinya antara 28 - 30 hari.
"Betina biasanya bisa bertelur sebanyak 14 - 25 butir dengan masa pengeraman antara 28 hingga 30 hari. Biasanya pada pengeraman selama 28 hari mulai terlihat telur yang retak sebagai penanda menetasnya telur ayam kalkun" ujar Rustrianto pemilik Clemira Unggas Official Store.
Untuk membedakan anakan kalkun berkelamin jantan dan betina dapat dilihat bagian sayap dan pial. Bagian pial yang paling mudah dijadikan ciri utama pada kalkun jantan.
Pakan ayam kalkun juga sangat mudah, tidak berbeda dengan pakan untuk unggas pada umumnya. "Pemberian nasi sisa rumah tangga bisa dilakukan, namun jangan pernah memberikan nasi basi karena berpengaruh pada kesehatannnya. Penyakit snot menjadi musuh utama kalkun." Lanjut Rustrianto.
Pakan tambahan dapat diberikan dua kali sehari, jika ada keterbatasan waktu bisa diberikan satu kali sehari. "Saya menerapkan pemberian pakan satu kali dalam sehari, hal terpenting adalah porsi pemberiannya. Saya memberikan empat kilo pakan untuk 12 ekor." Pungkasnya.
Bagaimana, tertarik budidaya kalkun?