• 14 May 2024

Hujan Tiba, Musim Tanam Dimulai Petani Bekasi

uploads/news/2024/01/hujan-tiba-musim-tanam-77006fd0d84fb34.jpg

Jagadtani - Cuaca ekstrem atau El Nino membuat beberapa daerah mengalami kekeringan sehingga musim tanam terganggu, termasuk di daerah Bekasi. Namun setelah hujan yang mulai turun, para petani di Bekasi mulai dapat mempersiapkan lahan garapan mereka. 

Air sangat dibutuhkan dalam dunia pertanian sehingga para petani banyak yang menunda dalam melakukan masa tanamnya. Sebenarnya mereka dapat menggunakan mesin untuk mengalirkan air dari sungai, tetapi biaya yang cukup tinggi harus ditanggung mereka. Terlebih dengan jarak yang cukup jauh dari aliran air.

"Memang bisa menggunakan pompa air untuk mengairi sawah tetapi butuh biaya cukup tinggi. Biaya yang dikeluarkan untuk sewa mesin dan solar, apalagi jarak kali ke sawah cukup jauh sehingga pipa yang dibutuhkan juga harus panjang." Ungkap Sulis yang ditemui tim Jagadtani.

Memang kondisi cuaca ekstrem sangat tidak menguntungkan bagi petani, terlebih musim tanam yang seharus telah dimulai sejak bulan November. Tentu masa panen akan mundur karena membutuhkan proses tiga bulan sejak penanaman padi. 

Masa tanam di Indonesia terbagi dalam tiga kali yang setiap masanya membutuhkan waktu empat bulan. Namun dengan masa tanam yang mengalami kemunduran, tentu berimbas pada hasil yang ditargetkan. 

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian, menargetkan untuk dapat meraih swasembada beberapa komoditas yang diantaranya beras, jagung, gula dan lainnya. 

Tentu harapan pemerintah Indonesia untuk meraih swasembada beras juga merupakan harapan seluruh petani. Mereka dipastikan ingin mendapatkan hasil melimpah dalam panennya.

"Mungkin dengan harapan swasembada beras pada tahun ini harus melakukan berbagai cara agar tercapai. Termasuk suplai pupuk bersubsidi yang katanya lebih mudah mendapatkan dibandingkan sebelumnya." Pungkas Sulis.

 

 

 

Related News