• 22 November 2024

Kepakan Kebebasan Kalina, Sang Burung Garuda

uploads/news/2024/01/kepakan-kebebasan-kalina-sang-29262179fc31532.jpg

Konservasi dalam menjaga Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) kembali dilakukan dengan melepas liarkan di Pusat Pendidikan Konservasi Elang Jawa (PPKEJ) Resort PTN Cimungkad Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Pelepasan Elang Jawa yang dikenal sebagai burung Garuda dengan nama Kalina setelah menjalani rehabilitasi sekitar 21 bulan oleh tenaga keeper internal taman nasional bekerjasama dengan Pusat Penyelamatan Satwa Elang Jawa (PPSEJ) Loji - Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). 

Tentunya pelepasan harus memastikan kondisi kesehatannya, dari hasil pemeriksaan tim kesehatan bersama PPSEJ-Loji - (TNGHS) melaksanakan pemeriksaan kesehatan, penilaian perilaku dan survei lokasi pelepasan dengan hasil “sudah siap release”.

Pelepasan Kalina sang Burung Garuda berlangsung dalam kondisi hujan gerimis di Pusat Pendidikan Konservasi Elang Jawa (PPKEJ) Resort PTN Cimungkad Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dengan dihadiri Kepala Balai Besar yang didampingi Pejabat Struktural lingkup BBTNGGP beserta Pj Camat Kadudampit, perwakilan Polsek Kadudampit dan keluarga besar dari Tuan Bartels.

Rencananya habitat yang digunakan pelepasliaran telah refresentatif ideal untuk keberlangsungan hidup Elang Jawa, hal tersebut ditandai dengan penetapan site monitoring sejak tahun 2015, “Keberadaan Elang Jawa di TNGGP cukup terjaga, di site monitoring sendiri terdapat 8 individu Elang Jawa. Hal ini membuktikan bahwa ekosistem hutan TNGGP masih stabil, sehingga Elang Jawa dapat hidup dan berkembang biak dengan baik” ucap Kepala Balai Besar, Sapto Aji Prabowo dalam sambutannya.

"Butuh proses yang cukup panjang sehingga akhirnya Kalina dinyatakan dapat dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya. Harapan kami, semoga tidak ada Kalina-Kalina lainnya yang harus menghuni kandang rehabilitasi baik di tempat ini maupun tempat lain. Tempat mereka bukan di kandang, tapi di alam bebas. “Bukan sebuah perjuangan yang mudah bagi rekan-rekan pengelola di Resort Cimungkad untuk dapat “meliarkan” kembali Kalina” ucap Sapto.

Semoga Kalina dapat berkembang biak, dan menambah jumlah populasi Elang Jawa, tidak hanya di TNGGP tapi di Pulau Jawa. Sehingga keberadaan Elang Jawa tetap terjaga kelestariannya.

Related News