Kematian Harimau Sumatera, bernama Nurhaliza di Medan Zoo mengundang pertanyaan besar tentang standar pengelolaan Kebun Binatang yang telah berdiri sejak 1952.
Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) sebagai penghuni Medan Zoo, ditemukan mati pada tanggal 31 Desember 2023, pukul 16.48 Wib.
Informasi kematian si raja hutan tersebut, membuat Tim Balai Besar KSDA Sumatera Utara yang dipimpin Kepala Bidang Teknis, Dr. Fifin Nopiansyah, S.Hut., MP., bersama Tim Medis (drh. Anhar Lubis, drh. Fatima Sari, drh. Muhammaf Agung dan Nur Fashilah, Amd.Vet.) segera melakukan tindakan medis nekropsi (bedah bangkai) pada Senin, 1 Januari 2024.
Harimau Sumatera “Nurhaliza”, betina, berumur 9 tahun, dengan berat badan diperkirakan 50 kg, terakhir kali dilakukan medical check up pada 14 November 2023.
Hasil dari pemeriksaan tersebut, terdapat adanya gangguan paru, nafas tersengal-sengal dan bersuara, adanya keradangan dalam gambaran darah dan peningkatan BUN yang terkorelasi dengan hasil USG (penebalan dinding pelvis renalis dan dinding vesika urinaria), kondisi gigi kurang baik yang ditandai dengan penumpukan karang gigi.
Diagnosa hasil medical check up saat itu pneumonia dan renal disease. Dan sebelum kematian, “Nurhaliza” terlihat lesu, nafsu makan turun, pergerakan lambat dan lemah serta nafas sesak dan sering muntah setelah makan.
Berkaitan dengan pengelolaan satwa, Balai Besar KSDA Sumatera Utara telah melakukan pemantauan terhadap Lembaga Konservasi Medan Zoo sejak April 2023, dan didapatkan fakta bahwa pengelolaan satwa belum memenuhi standar pengelolaan Lembaga Konservasi, terutama animal walfare, fasilitas kandang dan tata kelola lingkungan, serta kondisi kandang yang lembab mengakibatkan penurunan kesehatan satwa.
Menindaklanjuti hasil pemantauan di bulan April 2023 tersebut, Balai Besar KSDA Sumatera Utara telah memanggil manajemen Medan Zoo pada November 2023 guna melaporkan perkembangan atas hasil monitoring. Pihak manajemen Medan Zoo menyampaikan kendala dan kesulitan dalam pelaksanaan operasionalnya, sehingga hal-hal yang menjadi rekomendasi Balai Besar KSDA Sumatera Utara belum mengalami kemajuan yang berarti.
Balai Besar KSDA Sumatera Utara bersama mitra telah melakukan penanganan satwa Medan Zoo, antara lain : pengecekan rutin kesehatan satwa bersama tim medis yang terdiri atas dokter hewan Balai Besar KSDA Sumatera Utara, praktisi dokter hewan Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI), dan Lembaga Konservasi di Sumatera Utara, membantu pakan satwa dan tenaga perawat satwa (keeper) sebanyak 3 orang sejak Desember 2023 dari anggota PKBSI di Sumatera Utara, serta bantuan obat-obatan dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).
Upaya penyelamatan satwa Medan Zoo menjadi prioritas saat ini, sehingga memerlukan dukungan dan perhatian dari para pihak, terutama dari Pemerintah Kota Medan. Balai Besar KSDA Sumatera Utara meminta kepada Direksi Perusahaan Daerah Pembangunan Kota Medan sebagai pengelola Medan Zoo untuk tetap melakukan langkah penyehatan satwa dan memperbaiki kondisi lingkungan Medan Zoo.
Pada proses penanganan satwa ini, Balai Besar KSDA Sumatera Utara menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada PKBSI dan tim medis dari berbagai lembaga/instansi yang telah bekerja keras membantu penanganan satwa di Medan Zoo. Semoga upaya ini berlangsung dengan optimal dan satwa dapat diselamatkan.