Dua puluh empat anjing yang diselamatkan dari rumah jagal di Pasar “Ekstrim” Tomohon di provinsi Sulawesi Utara telah diterbangkan dari Indonesia ke Amerika Serikat untuk mencari keluarga yang penuh kasih. Anjing yang diberi nama Poppy, Romeo, Wendy, Mia, Rocky dan kawan-kawan diselamatkan oleh badan amal hewan Humane Society International dan Animal Friends Manado Indonesia, setelah kedua organisasi tersebut merundingkan sebuah historic ban terhadap perdagangan daging anjing dan kucing di pasar Tomohon pada Juli tahun lalu.
HSI memberangkatkan 24 anjing tersebut, termasuk Abbie, Lano, Jilly, Oliver dan Root, ke pusat perawatan dan rehabilitasi di dekat Washington, D.C., Amerika Serikat, di mana mereka akan mendapatkan tempat tidur nyaman, makanan bergizi, mainan, perawatan hewan, dan waktu untuk penyembuhan dari cobaan berat yang telah mereka lalui.
Setelah itu, mereka akan ditempatkan di penampungan dan mitra rescue di mana mereka akan dipersiapkan untuk diadopsi oleh keluarga yang penuh kasih sayang. Pada hari diberlakukannya pelarangan di pasar itu, aktivis HSI dan AFMI menyelamatkan total 25 anjing dan tiga kucing dari pemukulan dan pembakaran hingga mati demi untuk dikonsumsi oleh manusia.
Seekor anjing bernama Daisy kemudian diadopsi oleh rescuer dari HSI yaitu Lola Webber yang tinggal di Indonesia, dan ketiga kucing tersebut juga telah menemukan rumah yang penuh kasih sayang di negara kepulauan tersebut. Lebih dari 130.000 anjing, dan kucing yang tak terhitung jumlahnya setiap tahunnya disembelih di pasar umum di seluruh Pulau Sulawesi.
Lebih dari 1 juta anjing setiap tahunnya dibunuh untuk perdagangan daging secara nasional. Lola Webber, direktur kampanye Ending Dog Meat HSI, mengatakan: “Bagi anjing seperti Daisy, perubahan datang tepat pada waktunya di Tomohon. Sebagai pengadopsi Daisy yang bangga, yang betul-betul telah mencuri hati saya ketika kami menyelamatkannya, saya dipenuhi harapan bagi anjing-anjing yang luar biasa ini, bersamaan dengan dimulainya perjalanan, agar mereka menemukan rumah yang bahagia di Amerika Serikat. Daisy berada di salah satu rumah jagal yang telah kami tutup itu yang dulunya menjadi pemasok Pasar Ekstrim Tomohon, yang telah membunuh ratusan hewan ketakutan ini setiap minggunya selama bertahun-tahun.
Lebih lanjut, Lola Webber mengatakan bahwa tempat tersebut sangat kotor dengan lantai berlumuran darah dan anjing-anjing kurus yang berdesakan di dalam kandang baja, mengintip ke luar dengan putus asa. "Saya tidak pernah bisa melupakan ekspresi ketakutan di mata mereka. Hewan-hewan malang ini menyaksikan dan mengalami kebrutalan yang tak terbayangkan dan kekejaman yang menimbulkan trauma. Namun saya tahu betapa rasa cinta bisa membawa perubahan terhadap anjing dan kucing yang diselamatkan dari perdagangan daging itu. Daisy yang manis ini adalah bukti nyata bahwa dengan kebaikan, kesabaran, dan kasih sayang, anjinganjing ini dapat menantikan masa depan bahagia dengan dikelilingi oleh keluarga yang menyayangi mereka. Daisy dipuja oleh suamiku, aku, dan keempat anak kami, dan menjalani kehidupan yang pantas untuk semua anjing. Saya tidak sabar untuk melihat akhir bahagia yang sama untuk Romeo, Poppy, Rocky, dan teman-temannya.”
Larangan di pasar Tomohon yang diberlakukan oleh Walikota Caroll Senduk tidak hanya menghentikan perdagangan kejam di pasar itu sendiri, namun juga berdampak pada jaringan luas para pencuri dan penyelundup hewan di seluruh provinsi yang menjadi motivasi utama penjualan di pasar tersebut. Sebagai anggota utama koalisi Indonesia Bebas Daging Anjing, HSI telah membantu pencapaian pelarangan perdagangan daging anjing dan kucing di 40 kota dan kabupaten sejauh ini, dan provinsi-provinsi lainnya juga berjanji akan melakukan tindakan untuk memberantas perdagangan tersebut, dan badan amal ini bertujuan untuk meraih kemenangan lebih lanjut pada tahun 2024. Tujuan utamanya adalah pelarangan perdagangan daging anjing dan kucing secara nasional, yang diharapkan oleh HSI agar para pembuat kebijakan di Indonesia terinspirasi untuk menerapkan larangan tersebut setelah hal serupa baru saja disahkan di Korea Selatan.
Webber mengatakan: “Selain penderitaan hewan yang sangat besar akibat perdagangan daging anjing dan kucing, hal ini juga menimbulkan bahaya yang sangat nyata bagi kesehatan masyarakat, terutama melalui penyebaran virus rabies yang mematikan. Penangkapan, pengangkutan, pembunuhan, pemotongan, dan konsumsi anjing semuanya dapat menyebabkan penularan rabies, dan anjing-anjing yang positif rabies banyak ditemukan dijual di pasar-pasar di seluruh Indonesia. Jadi, kesejahteraan hewan dan manusia menjadi alasan yang kuat untuk membuat Indonesia menjadi negara berikutnya di Asia yang akhirnya melarang perdagangan ini.”
Pada bulan November tahun lalu, sejumlah bintang Hollywood dan Indonesia menulis surat kepada Presiden Joko Widodo yang mendesaknya untuk melarang perdagangan daging anjing dan kucing. Surat tersebut ditandatangani oleh para bintang termasuk Kim Basinger, Courteney Cox, Andie McDowell, Dame Judi Dench, Alicia Silverstone, Leona Lewis OBE, Daisy Fuentes, Billie Eilish, Charlize Theron dan Clint Eastwood, bersama mega-bintang Indonesia Bubah Alfian, Cinta Laura Kiehl, D.J Bryant, Davina Veronica, Luna Maya, Prilly Latuconsia, menyerukan pelarangan “agar kita dapat segera merayakan Indonesia yang benar-benar bersih dari perdagangan daging anjing dan kucing.”
Bintang-bintang tersebut melanjutkan dengan mengatakan: “Kami mendukung mayoritas warga Indonesia dan pengunjung internasional yang menentang perdagangan daging anjing dan kucing dan mendukung perlindungan hewan dari kekejaman dan eksploitasi.”
Kegiatan penyelamatan dan pengangkutan anjing oleh HSI dilakukan sesuai dengan rekomendasi kesehatan hewan dan masyarakat nasional dan lokal. Setelah diselamatkan, hewan-hewan tersebut dievaluasi oleh dokter hewan, dirawat karena endoparasit dan ektoparasitnya, divaksinasi terhadap rabies, distemper, hepatitis, virus parvo, parainfluenza, leptospira dan diskrining penyakit sesuai kebutuhan untuk memastikan kesehatan setiap hewan dan untuk mematuhi persyaratan ekspor dan impor internasional.
Setibanya di Amerika Serikat, anjing - anjing tersebut akan diperiksa lebih lanjut oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit sebelum diterima di pusat perawatan dan rehabilitasi.