Langkah konservasi menjadi bagian yang wajib dilakukan dalam memulihkan ekosistem oleh berbagai pihak. Terlebih dalam menjaga ekosistem dalam kawasan Cagar Alam dan Suaka Margasatwa, seperti di pulau Bawean.
Pemulihan berhasil dilakukan oleh Resort Konservasi Wilayah (RKW) 11 Pulau Bawean, Balai Besar KSDA Jawa Timur. Berada di kabupaten Gresik, kegiatan pemeliharaan dilakukan pada beberapa titik lokasi tersebut, dilaksanakan pada 16 hingga 18 Januari 2024.
Beberapa titik pemulihan ekosistem, termasuk di kawasan Batu Lintang Blok Gunung Besar, lokasi pemulihan ekosistem dilaksanakan pada lahan seluas 1,7 Ha yang masuk wilayah Desa Teluk Jatidawang.
Pemeliharaan tanaman juga dilakukan pada Blok Payung-payung seluas 1,3 Ha yang masuk Desa Paromaan. Kedua desa tersebut masuk dalam Kecamatan Tambak, Kabupaten Gresik.
Sedangkan lokasi ketiga kegiatan pemeliharaan tanaman hasil pemulihan ekosistem dilakukan pada kawasan Kastoba Blok Gunung Besar seluas 1 Ha, dan masuk wilayah Desa Balikterus, Kecamatan Sangkapura, Kab. Gresik. Menurut Nursyamsi, Kepala RKW 11 Pulau Bawean, Rata-rata bibit yang tetap hidup antara 85% hingga 100%.
“Adapun jenis bibit yang ditanam di lokasi pemulihan adalah Gondang (Ficus variegata), Nyamplung (Calophyllum inophyllum), Binong (Tetrameles nudiflora), Sentul (Sandoricum koetjape), dan Pangopa (Eugenia lepidocarpa),” ungkap Nursyamsi.
Sebagai tambahan informasi, Cagar Alam Pulau Bawean berada di Pulau Bawean Kec. Sangkapura dan kec. Tambak Kab. Gresik. Dengan Panjang jalur batas kawasan adalah 5,1 km dan belum temu gelang. Jumlah pal batas sebanyak 85 buah pal batas.
Flora pada Cagar Alam Pulau Bawean, Sahabat Tani dapat menjumpai digoba (Aglaria abeagnoides), angsana (Pterocarpus indicus), pangopa (Eugenia lepidocarpa), binong (Tetrameles nudiflora), kenari (Canarium asperum), aren (Arenga pinnata), jarak (Jatropha curcas), dan lain-lain.
Sedangkan fauna yang dapat ditemui pada Cagar Alam Pulau Bawean adalah rusa bawean (Axis kuhlii) yang merupakan satwa endemik di kawasan tersebut.
Selain itu juga terdapat pergam (Ducula acinia, Ducula bicolor, dan Ducula whertoni), raja udang (Halchyon chloris), dan mamalia seperti rusa bawean (Axis kuhlii), monyet ekor pjg (Macaca fascicularis), babi hutan (Sus verruconus), landak (Hystrix brachyura), dan lain-lain.