Petani Jepang Kunjungi Pertanian Di Jabar & Banten
Jagadtani - Melalui program Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya yang diprakarsai oleh para petani muda di wilayah Kabupaten Bogor dan diwadahi oleh Pusat Pelatihan Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia mengadakan kegiatan Agriculture Youth Humas Resources Development Program Indonesia Follow-up Tour and 40th Anniversary Celebrations and Networking Event, acara ini berlangsung pada tanggal 16 – 21 Januari 2024.
Program pertanian yang terus digaungkan oleh pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang salah satunya menjadi perhatian khusus dan mendapatkan dukungan penuh. Program ini sebagai bentuk impelementasi bidang pertanian yang dikhususkan pada pelaku pertanian yaitu petani muda yang pernah magang di Jepang dan kembali lagi ke Indonesia untuk membangun atau mengembangkan pertanian didaerahnya.
Melihat program yang sudah berjalan selama 40 tahun ini, sumber informasi yang diperoleh Jaga Tani melalui Muhammad Nazar dan Supardi adalah keduanya merupakan salah satu alumni yang pernah magang pertanian di Jepang dan hingga sekarang masih terlibat di bidang pertanian. Nazar menyebutkan bahwa melalui kegiatan ini adalah kesempatan dan peluang baik untuk saling bertukar informasi terkait pertanian bagi kedua belah pihak dalam hal ini petani Indonesia dan petani Jepang.
Shimuzu san selaku pihak dari Japan Agricultural Exchange Council, menyebutkan ada sekitar 22 orang Jepang berkunjung ke Indonesia untuk melihat pengelolaan tanaman sereh wangi dan pengelolaan mocaf menjadi brownis kering. Perlu diketahui juga bahwa dari 22 orang Jepang yang berkunjung ke Indonesia ini adalah alumni pemagang pertanian di Amerika dan Eropa selama kurang lebih 2-3 tahun.
Kunjungan petani Jepang ke Indonesia adalah untuk mempelajari sistem pertanian di Indonesia yang hanya mengenal dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Sedang petani Jepang akan berbagi informasi juga terkait sistem pertanian di Jepang yang mengenal empat musim. Namun tidak hanya informasi seputar proses pertanian saja, akan tetapi sistem koperasi tani di Jepang yang cukup besar sehingga bagaimana dalam hal ini proses manajemennya atau sistem pengelolaannya.
Kunjungan petani-petani Jepang ini diketahui ke daerah Jasinga Bogor ke tempat Suhendri Trainee House untuk melihat olahan mocaf, melihat kebun jagung, mangosteen dan durian, serta Desa Wisata. Kemudian dilanjutkan wisata ke Pertenakan Sapi Perah Cimory.
Kunjungan berikutnya ke Cianjur yaitu melihat budidaya padi milik Hendrik Farm dan berkunjung untuk melihat proses penanaman sayur mayur dan restauran milik Wahyu Indra di daerah Sumedang Jawa Barat.
Sedangkan ke Lebak Banten sebagai kunjungan penghujung yaitu ke tempat Dede Trainee Farm melihat pertanian khususnya tanaman sereh wangi. Selain itu keduanya melakukan usaha bersama di bidang hortikultura.
Sehingga diharapkan hasil pelaksanaan kegiatan ini akan memberikan dampak positif bagi kedua negara yang sudah lama terjalin selama 40 tahun dan terus berlangsung dengan menjalin hubungan yang baik. Diharapkan melalui program-program pertanian yang dinaungi oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia dapat melahirkan petani-petani muda yang tangguh. Ini semua untuk Pembangunan Berkelanjutan khususnya Pertanian yang erat kaitannya dengan pangandan masyarakat.