• 29 April 2024

Mengenal Pupuk, Fungsi dan Jenisnya Bagi Pertanian

uploads/news/2024/01/mengenal-pupuk-fungsi-dan-1707460c29c6810.jpg

Jagadtani - Dalam debat Cawapres 2024, salah hal yang disebutkan adalah tentang kebutuhan pupuk pda dunia pertanian. Tidak salah karena kebutuhan pupuk dalam dunia pertanian begitu besarnya hingga pemerintah mengatur penyebarannya karena sering disalahkan gunakan oleh pihak tak bertanggung jawab. Terlebih pada pupuk bersubsidi yang sebelumnya sangat sulit didapatkan oleh petani, kini pemerintah telah memudahkan dalam mendapatkan pupuk.

Memang tidak hanya Sahabat Tani yang sering mendengar tentang pupuk, namun mungkin tidak banyak yang mengetahui tentang arti, fungsi, jenis pupuk bagi dunia pertanian. Berdasarkan lansiran tim jagadtani dari saraswantifertilizer.com, Pupuk merupakan bahan yang memiliki kandungan satu atau lebih unsur hara yang dapat membuat proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi maksimal. Sedangkan untuk pemberiannya dapat diberikan pada tanaman ataupun dicampur di media tanam. 

Dengan kata lain, pupuk dapat ditujukan dalam meningkatkan hasil produktivitas tanaman. Sangat berbeda dengan tanaman yang tidak diberikan pupuk atau dibiarkan hidup alami sehingga produktivitasnya tidak maksimal. 

Pada umumnya, tanaman membutuhkan 13 macam yang terdiri dari unsur hara esensial makro (N, P, K, S, Mg, Ca), unsur hara mikro (Cl, Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo) dan kurang lebih 5 unsur hara non-esensial / fungsional (Na, Co, V, Si, Ni). Seluruh unsur hara essensial wajib dimiliki oleh tanaman untuk metabolisme yang sempurna, sementara itu 5 unsur hara non essensial, terkadang dalam beberapa hal mampu berfungsi atau menggantikan sementara peran beberapa unsur hara essensial. Kekurangan hanya salah satu hara essensial akan menyebabkan keterbatasan produktivitas. Dalam aspek hara, produktivitas tanaman dibatasi oleh hara yang paling minimal.

Fungsi pupuk bagi pertanian

Dengan penjelasan sebelumnya, pupuk memiliki fungsi sebagai sumber unsur hara tambahan atau pengganti yang diperlukan tanaman untuk mendukung pertumbuhannya. Pupuk juga berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah sehingga dapat dijadikan sebagai media tanam.

Jenis-Jenis Pupuk tanaman

Dalam perkembangannya, pupuk terbagi dalam beberapa jenis yang disesuaikan dengan asal, senyawa, kandungan unsur hara, bentuk fisik, aplikasi dan cara pelepasan unsur haranya.

  1. Berdasarkan asalnya terdiri atas pupuk alam dan pupuk buatan.
  • Pupuk alam adalah pupuk yang terbuat dari bahan alami. Contoh pupuk alam adalah pupuk kompos, pupuk kandang, pupuk guano dan lainnya.
  • Pupuk buatan atau dikenal sebagai pupuk pabrik karena dibuat di pabrik melalui sistem pengolahan tertentu dengan bahan dari alam. Contoh pupuk buatan adalah Pupuk Urea, Pupuk TSP, Pupuk ZA dan lainnya
  1. Berdasarkan senyawanya terdiri atas pupuk organic dan apupuk anorganik.
  • Pupuk Organik memiliki kandungan senyawa organik melalui proses alami atau rekayasa dengan bahan berasal dari alam. Contoh pupuk organik adalah pupuk kompos, pupuk kandang, pupuk guano dan lainnya.
  • Pupuk Anorganik adalah pupuk yang memiliki senyawa anorganik. Pupuk anorganik kebanyakan merupakan pupuk buatan, maupun pupuk alam yang terbuat dari bahan kimia. Contoh pupuk anorganik adalah Pupuk NPK, Pupuk Urea, Pupuk TSP, Pupuk ZA dan lainya.
  1. Berdasarkan bentuknya pupuk terdiri atas pupuk padat dan pupuk cair.
  • Pupuk Padat adalah pupuk yang memiliki bentuk fisik padatan dengan kelarutan yang beragam. Kebanyakan merupakan pupuk yang menganduk unsur hara makro. Contoh pupuk padat adalah pupuk tablet, pupuk briket, pupuk granul dan lainnya.
  • Pupuk Cair dengan bentuk fisik cair yang kebanyakan mengandung unsur hara makro dan mikro.
  1. Berdasarkan jumlah unsur haranya pupuk terdiri atas pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
  • Pupuk Tunggal adalah pupuk yang mengandung satu macam unsur hara saja. Kebanyakan merupakan kandungan unsur hara makro primer. Contoh pupuk tunggal adalah pupuk urea yang mengandung unsur hara N, pupuk TSP yang mengandung unsur hara P dan lainnya.
  • Pupuk Majemuk adalah pupuk yang mengandung beberapa macam unsur hara. Contoh pupuk majemuk adalah pupuk NPK yang mengandung unsur hara nitrogen, phosphorus, dan potassium.
  1. Berdasarkan aplikasinya pupuk terdiri atas pupuk daun dan pupuk akar.
  • Pupuk Daun memiliki kandungan kebanyakan unsur hara mikro merupakan pupuk yang diberikan dengan cara disemprotkan pada daun tanaman.
  • Pupuk Akar, dengan kandungan yang sama dengan pupuk daun, hanya berbeda pada aplikasi pemberiannya saja. Pupuk daun ditujukan pada sekeliling tanaman agar mudah diserap oleh akar tanaman. 
  1. Berdasarkan pelepasan unsur haranya terdiri atas pupuk fast release dan pupuk slow release.
  • Pupuk Fast Release adalah pupuk yang melepaskan kandungan unsur haranya secara cepat agar bisa langsung diserap oleh tanaman.
  • Pupuk Slow Release adalah pupuk yang melepaskan kandungan unsur haranya secara lambat agar bisa diserap oleh tanaman secara bertahap.
  1. Berdasarkan macam unsur haranya terdiri atas pupuk makro, pupuk mikro dan pupuk makro mikro.
  • Pupuk makro adalah pupuk yang hanya mengandung unsur hara makro saja.
  • Pupuk mikro adalah pupuk yang hanya mengandung unsur hara mikro saja
  • Pupuk makro mikro adalah pupuk yang hanya mengandung unsur hara makro dan mikro.
  1. Berdasarkan reaksi fisiologinya terdiri atas pupuk masam, pupuk basa dan pupuk netral
  • Pupuk Masam adalah pupuk yang meningkatkan kemasaman tanah atau menurunkan pH tanah. Contoh pupuk masam adalah ZA /ammonium sulfat.
  • Pupuk Basa adalah pupuk yang menyebabkan tanah menjadi lebih basa atau miningkatkan pH tanah. Contok pupuk basa adalah natrium nitrat.
  • Pupuk Netral adalah pupuk yang tidak menyebabkan perubahan kemasaman atau kebasaan tanah. Contoh pupuk basa adalah ammonium nitrat.

 Cara pemupukan yang baik

Pemupukan harus dilakukan dengan baik agar membuat tanaman tumbuh sehat dengan menyerap seluruh unsur yang diberikan (13-18 macam) karena biasanya hanya dapat menyerap hanya 3-4 macam hara sesuai jenis pupuk yan diberikan (misal : N, P, K, Mg). Sedangkan sisanya diserahkan penuh kepada alam untuk menyediakannya.

Pemberian pupuk yang kurang atau tidak dapat memenuhi kebutuhan tanaman dapat membuat bereaksi fisiologis, seperti lambat tumbuh, lambat pulih, daun pucat dan kusam, batang kecil dan pendek, peka penyakit, dan produktivitas menurun.

Dalam pemberian pupuk ideal harus memperhatikan beberapa faktor, yaitu tanah, pupuk, tanaman dan teknik pemberiannya. Dengan kata lain, tingkat keberhasilan pemupukan dapat tercapai bila memperhatikan sifat tanah, iklim, karakter tanaman (komoditas, klon, umur, hara daun), sifat pupuk (jenis, jumlah dan komposisinya), dan cara aplikasi yang tepat.

 

Related News