Ekologi Manusia Dalam Penyadaran Individu Menjaga Lingkungan Dan Pemanfaatan Pertanian
"Ekologi Manusia” merujuk pada suatu ilmu (oikos = rumah/tempat tinggal; logos = ilmu) dan mempelajari interaksi lingkungan dengan manusia sebagai perluasan dari konsep ekologi pada umumnya. Konsep ini disampaikan oleh ahli ilmu Biologi yang berkewarganegaraan Jerman bernama Ernst Haeckel pada tahun 1866."
Jagadtani - Berdasarkan pengertian secara harfiah tentang ekologi yaitu dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup yang berada di dalam lingkungan terkecil yaitu rumah tangga. Dengan adanya perkembangan berbagai disiplin ilmu yang mempelajari karakter kehidupan dan dinamikanya berbagai macam populasi, ekosistem yang dibuat oleh manusia, komunitas hingga ekosistem alam yang ada.
Sehingga secara general bahwa ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup itu berinteraksi secara timbal balik dengan lingkungan hidupnya baik yang bersifat tak hidup (abiotik) dan bersifat hidup (biotik) yang akan memunculkan sebuah jaringan-jaringan kehidupan diberbagai tingkatan dan membentuk satu kesatuan sistem kehidupan.
Jika diperhatikan dan dirasakan, bahwa keberadaan bumi hanya dipandang sebagai benda yang dipergunakan untuk kepentingan manusia dan pertumbuhan pembangunan fisik belaka. Tindakan manusia melakukan eksploitasi dan manipulatif terhadap alam berlangsung secara terus menerus dengan alasan memenuhi kebutuhan selama hidupnya.
UU No. 23/1997 tentang pokok-pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU PLH) pada pasal 14 ayat 2 dijelaskan disamping ketentuan tentang baku moto lingkungn hidup, yaitu ketentuan mengenai pencegahan dan penanggulangan pencemaran yang sudah diatur didalam PP (Peraturan Perundangan). Penyadaran terhadap masalah lingkungan harus dilakukan bersama-bersama yaitu pemerintah dan masyarakat. Selain itu keduanya saling mendukung dalam pelaksanaanya, dan mengontrol dari pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang ada.
Isu global warming yang terus terjadi dan semakin meningkat sejak puluhan tahun yang lalu masih hangat diperbincangkan tidak hanya di level nasional tetapi di level internasional. Dampak dari pemanasan global dapat memicu cuaca ekstrim dan menyebabkan bencana alam seperti badai, gunung meletus, banjir, tanah longsor dan lain-lain.
Manusia terlahir diciptakan Tuhan untuk berpikir dan berusaha. Sehingga manusia dapat berpikir secara global akan tetapi manusia juga mampu dituntut berlogika secara fokus dan sederhana yang terkadang tidak terpikirkan oleh dirinya sendiri yaitu harus tahu yang menjadi kebutuhan utamanya dengan memanfaatkan dan menggunakan potensi yang ada dan terdekat di sekitarnya.
Danti Tarigan namanya, suaminya memiliki kewarganegaraan Australia ini memiliki kepedulian yang sangat tinggi terhadap kelestarian lingkungan. Mereka menikah dan menetap tinggal di Indonesia. Danti sempat mengenyam pendidikan formal di perguruan tinggi, memilih Fakultas Sastra Inggris dan ditempuhnya pendidikan tersebut hingga lulus menyandang gelar Sarjana Sastra Inggris.
Danti adalah seorang petani dari Kebun “Eye5farm” yang berlokasi di Kampung Situ Uncal, Desa Purwasari Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor yang jarak lokasinya dengan kampus IPB kurang lebih sekitar 5 hingga 6 kilometer. Danti bersama-sama suaminya ingin tujuan hidupnya dapat memberikan manfaat bagi sesame, hingga mereka fokus dengan kemunculan pemikirannya secara tiba-tiba seperti ucapannya yang disampaikan yaitu: “Can we do something?”
Akhirnya dari sekedar ucapannya, mereka berkomitmen mencoba dan melakukan apa yang ada dibenak pikirannya untuk membangun “Eye5farm” sebagai laboratorium kehidupan mereka dan cara merubah pola pikir serta gaya hidup sebagai modal awal mereka yaitu dengan cara berpikir yang berbeda.
Wujud kepeduliannya pada lingkungan dengan dibuktikannya pada pemanfaatan limbah ban bekas mobil yang cukup banyak dirumahnya. Pada umumnya jika ban bekas sudah tidak berfungsi bagi pemiliknya, maka akan dibakar. Tanpa sadar asap dari pembakaran ban bekas tadi akan memberikan dampak negatif yaitu terjadinya polusi udara.
Ban bekas tersebut dimanfaatkan oleh Danti untuk membangun rumah, dimanfaatkan untuk pagar rumah yaitu dianyam sesuai selera dan kebutuhannya. Selain itu untuk sekat rumah sebagai pengganti dinding yang umumnya terbuat dari batu bata dan semen. Manfaat lainnya adalah ban bekas tadi disusun secara teratur di atas tanah dan lubang pada ban tadi di isi tanah yang tujuannya adalah untuk meminimalisir guncangan hebat gempa bumi jika terjadi.
Selain itu manfaat ban bekas juga dapat digunakan untuk membangun kolam ikan di halaman rumah, dan secara biaya terhitung murah. Dengan bahan yang ada dan biaya murah maka kita dituntut harus berpikir kreatif, bagaimana supaya kolam ikan tersebut tidak bocor, suhu udara dan ruang terjaga dengan stabil. Disitulah proses berpikir pembelajaran manusia.
Alternatif berikutnya yang dilakukan adalah “Ecobrick”. Selama 7 tahun Danti tidak membuang sampah seperti dari galon dan botol plastik, botol-botol dan bahan beling atau kaca. Benda-benda plastik tersebut di daur ulang dan digunakan kembali. Cara pemanfaatannya pada sisa galon plastik digunakan untuk lampu hias, pot bunga, kalau botol kaca digunakan untuk hiasan dinding. Di sini manusia pun dituntut untuk berpikir kreatif secara estetika supaya terlihat indah dan berbeda.
Selain itu pemanfaatan lainnya pada lahan tanah seluas 60meter persegi digunakan untuk beternak maggot (BSF), menanam pisang dan kulit pisang diolah menjadi cuka apel. Di “Eye5Farm” juga menanam blackberry karena produksi antioksidannya sangat tinggi. Danti menjelaskan bahwa lahan seluas 60meter persegi ditanami dengan sejumlah 60 jenis tanaman, buah, sayuran.
Konsep “food forest” pada “Eye5Farm” dengan memanfaatkan seluruh lahan rumah yang dimiliki ditanami sejumlah 300 jenis tanaman yang sebenarnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari manusia, yaitu; cabai, tomat, timun, bayam, kangkung, kacang panjang, sereh, kunyit, kencur, laos, bawang putih, bawang merah, dan lain-lain.
Konsep ternak juga disesuaikan dengan kebutuhan pokok dan mendasar manusia, seperti kebutuhan protein jika untuk makanan dapat diperoleh dari ikan, ayam, telur. Sehingga hal ini dilakukan ternak secara mandiri juga. Ada juga unggas ternak seperti bebek. Kebutuhan lainnya untuk mineral dan kalium alami yaitu dengan menanam pohon kelapa.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah menjaga dan tatanan keseimbangan lingkungan akan hadir dengan adanya aliran energi melalui hutan-hutan, dan siklus nitrogen dan fosfor yang akan menentukan kekuatan bumi dalam menyangga kehidupan makhluk hidup dan interaksi di dalamnya. Keseimbangan lingkungan juga mempunyai sistem untuk daya pemeliharaan dan keberlanjutannya sendiri, kekuatan tersebut sangat dipengaruhi oleh seberapa besar aktivitas manusia mampu merubah tatanan suatu ekosistemnya.