Kota Bogor Manfaatkan Tanaman Refugia
“kegiatan ini diharapkan agar kawasan pertanian di Kota Bogor menjadi ramah lingkungan dan indah dipenuhi berbagai bunga yang bisa mengalihkan hama sehingga tidak mengganggu tanaman (pangan) pokok pertanian.”
BOGOR - Para petani di Kota Bogor saat ini tengah gencar melakukan pencegahan datangnya hama dengan memanfaatkan tanaman refugia yang ditanam di sekitar tanaman utama. Upaya ini sebagai bentuk implementasi Pembangunan Lingkungan pada Kelompok Masyarakat Berbasis Pertanian (ABCDE/Agriculture Base Community Development Environment) yang menjadi salah satu Quick Win Smart City Kota Bogor.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Holtikultura dan Penyuluhan Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Dian Herdiawan mengatakan, untuk melaksanakan program ABDE, pihaknya melanjutkan edukasi pertanian organik yang dipadukan dengan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dengan memanfaatkan tanaman refugia.
"Iya, kegiatan ini diharapkan agar kawasan pertanian di Kota Bogor menjadi ramah lingkungan dan indah dipenuhi berbagai bunga yang bisa mengalihkan hama sehingga tidak mengganggu tanaman (pangan) pokok pertanian. Salah satu cara pengendalian hama tanaman padi dengan memanfaatkan tanaman hias dikenal dengan sebutan refugia," kata Dian, Kamis (13/02).
Baca juga: Panen Bawang Merah Kota Bogor
Menurut berbagai sumber, refugia merupakan suatu area yang ditumbuhi beberapa jenis tumbuhan yang dapat menyediakan tempat perlindungan, sumber pakan atau sumber daya yang lain bagi musuh alami seperti predator dan parasitoid. Teknik refugia juga tergolong ekonomis dan tentu lebih ramah lingkungan dan kesehatan, dikarenakan teknik ini tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang justru merugikan kesehatan. Refugia bisa merupakan tanaman bunga-bunga yang ada di galangan atau pinggir sawah.
"Tanaman hias itulah yang akan menarik serangga, lalu menjadi tempat hidup dan berlindung musuh alami hama tanaman padi (wereng dan penggerek batang). Cara ini telah diuji coba di Vietnam dengan menanam tanaman bunga dan sayur di pematang sawah," ujarnya.
Dengan adanya tanaman hias di pinggir sawah, sambung Dian, musuh alami tersebut lebih sehat dan daya hidupnya lebih lama. Saat menyerang OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) pun lebih gesit dibanding tidak ada refugia, karena musuh alami hanya mengkonsumsi pakan dari pinggir sawah. Musuh alami tersebut menjadi sahabat petani dalam menyerang hama penyakit.
Menurutnya, ada banyak alternatif dalam memilih tanaman untuk refugia, tetapi lebih baik tanaman yang berbunga. Untuk jenis tanaman yang berpotensi sebagai refugia sendiri terbagi tiga. Pertama yaitu tanaman bernilai ekonomi, seperti kacang panjang, kecipir dan oyong. Kedua, tanaman penghasil bunga, seperti bunga kertas, bunga matahari dan kenikir. Yang ketiga, tanaman liar, seperti jengger ayam, tapak dara dan orok-orok.
Ia juga menjelaskan, ada hal yang perlu diperhatikan dalam menanam tanaman refugia, yaitu jangan terlalu dekat dengan komoditas utama agar tidak berebut unsur hara dan air. Tahap awal yang diperlukan yaitu mencari benih bunga untuk melakukan penanaman tersebut.
"Untuk proses penanaman bisa dilakukan pada saat penanaman padi awal, sehingga tinggi tanaman dan umur tanaman dengan padi dan bunga tersebut bisa berimbang, dan pada saat padi mulai tumbuh dewasa bunga-bunga dari tanaman refugia mulai mekar dan itulah yang dibutuhkan untuk menarik semua jenis-jenis serangga yang bisa mematikan hama yang mengganggu tanaman padi," urainya.
Baca juga: Renyahnya Bercocok Tanam Bayam
Dian juga menambahkan, pemanfaatan tanaman refugia sebagai microhabitat serangga hama dan musuh-musuh alami dapat diterapkan di lahan persawahan maupun lahan sayuran untuk mengendalikan hama secara alamiah. Penanaman refugia juga akan mengurangi biaya usaha tani untuk pengendalian hama sehingga keuntungan petani dapat meningkat dan lingkungan terjaga secara berimbang. Selain menjaga keseimbangan lingkungan, refugia dapat menyejukkan mata manakala lahan pertanian yang subur dengan dikelilingi tanaman bunga yang mekar.
"Bilamana dalam luasan yang cukup tanaman refugia ini tumbuh bersanding dengan tanaman di lahan pertanian akan membuat suasana agrowisata dan keadaan seperti ini akan membuat petani betah di lahan hati pun senang. Sejauh ini yang sudah dimulai (memanfaatkan refugia) di Kelurahan Mulyaharja bersama KTD Lemah Duhur dan KTD Dalima di Kelurahan Situ Gede," pungkasnya.