Gemarikan Ditujukan Pada Santri Pesantren Sunan Drajat
Dalam meningkatkan gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan) yang menyasar santri, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membagikan 5 ton ikan layang segar untuk 16.000 santri Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur.
Gemarikan merupakan langkah pemerintah agar masyarakat dapat menjadi ikan sebagai salah satu asupan bergizi dalam kesehariannya. Begitu besar kandungan protein sehingga bermanfaat bagi kesehatan masyarakat.
"Santri adalah calon pemimpin negeri, jadi penting untuk terus mengingatkan pentingnya asupan bergizi untuk mereka, salah satunya ikan dengan manfaat dan keunggulan yang dimilikinya," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo melalui keterangan tertulisnya,Sabtu, 24/02).
Budi memaparkan ikan merupakan pangan kaya nutrisi terutama omega 3 yang dibutuhkan untuk meningkatkan kecerdasan. Dikatakannya, kultur santri yang senantiasa menghafal dan sering beribadah hingga tengah malam membutuhkan asupan penjaga daya tahan tubuh.
"Jadi pas, santri terbiasa hafalan dan juga mengaji hingga dini hari. Ikan menjadi pangan bernutrisi yang cocok dikonsumsi para santri," tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Budi sekaligus kagum dengan semangat dan kebersamaan yang ditunjukkan para santri. Terlebih bantuan ikan yang diterima langsung diolah dan dimakan bersama untuk menu sarapan dan makan sore.
"Ini luar biasa, jujur saya kagum dengan kebersamaan para santri. Mereka masak bareng dan makan bareng. Bayangkan, ribuan yang makan bareng ini," ucapnya bangga.
Budi berharap semangat tersebut menjadi energi sekaligus inspirasi agar para santri semakin doyan dan bangga makan ikan. "Jangan lupa, kita adalah bangsa maritim. Jadi kita perlu doyan dan bangga makan ikan," jelasnya.
Sementara Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat, KH Ali Ghofur mengapresiasi hadirnya pemerintah melalui KKP untuk para santri. Menurutnya, pemberian 5 ton ikan untuk 16.000 santri ini adalah komitmen bahwa KKP juga memperhatikan santri sebagai generasi penerus negeri.
"Kami berterimakasih, hadirnya pak Dirjen menjadi penyemangat bagi para santri sekaligus memotivasi mereka untuk bangga makan ikan," kata Ali.
Kedepan, Ali berharap KKP terus hadir, terutama untuk memberikan gambaran peluang usaha di sektor kelautan dan perikanan bagi para santri. Menurutnya, para santri yang terbiasa mandiri telah terlatih secara mental dalam menghadapi tantangan sekaligus peluang kehidupan di masa yang akan datang.
"Jiwa mandiri jika ditambah dengan mental entepreneur, tentu akan jadi modal besar agar mereka menjadi wirausahawan di sektor kelautan dan perikanan," tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan peningkatan angka konsumsi ikan erat kaitannya dengan pemenuhan gizi masyarakat. Termasuk juga membantu kesejahteraan pelaku utama perikanan, seperti nelayan dan pembudidaya.
“Ini sebagai satu pesan untuk peningkatan gizi, supaya gizi masyarakat meningkat dengan mengonsumsi ikan. Karena ikan ini bisa kita produksi di dalam negeri sendiri,” kata Menteri Trenggono.