Biogas Solusi Limbah Kohe Bikin Dapur Ngebul
'Biogas dapat memenuhi kebutuhan memasak sehingga tidak perlu membeli gas elpiji. Langkah menyiapkan juga sangat mudah tanpa khawatir kehabisan bahan bakar selama memasak."
Jagadtani - Permasalahan limbah kotoran hewan, khusus sapi maupun Kerbau selalu mengundang polemik tersendiri. Langkah termudah dalam mengatasi dengan memanfaatkan kotoran hewan menjadi biogas.
Manfaat kotoran hewan yang telah diubah menjadi bahan bakar atau gas telah dapat dinikmati oleh anggota Kelompok peternak sapi perah Tonjong - Tajurhalang, Bogor.
Dengan jumlah sapi sebanyak 60 ekor, kebutuhan rumah tangga dalam memasak telah dapat dipenuhi setiap harinya.
"Limbah kotoran hewan telah kami manfaatkan sejak tahun 2000. Peralatan untuk biogas ini, kami memperoleh dari Rumah Energi. Untuk pemasangan dilakukan secara bertahan dan seluruh bantuan diberikan sehingga kami tidak mengeluarkan biaya apapun." Ungkap Lisawati Anggraeni.
Dengan bantuan dari Rumah Energi, para peternak sapi perah di Tajurhalang dapat menghemat pengeluaran dan mengurangi limbah kotoran hewan.
"Bantuan ini kami peroleh berkat pelanggan susu sapi murni yang memiliki kenalan dari Rumah Energi, setelah disurvei akhir mulai dipasang dengan diawali satu tabung dan dilanjutkan untuk seluruh anggota kelompok kami." Tutur Lisawati Anggraeni.
Cara mengolahnya sangat mudah, dalam satu tabung biogas dengan kapasitas 6.000 liter yang membutuhkan kotoran hewan sebanyak 25 liter dan air sebanyak 50 liter.
"Kedua bahan tersebut diaduk menjadi satu pada bagian pencampuran sebelum dimasukan ke dalam tabung." Ujar Lisawati Anggraeni yang juga mengelola Naura Fresh Milk.
Untuk pengisian tabung hanya cukup dilakukan setiap pagi hari, sementara penggunaan dalam memasak dapat dirasakan selama dua jam pada pagi hari Dan dua jam di sore hari.
Dengan terpenuhi kebutuhan rumah tangga tanpa perlu membeli gas elpiji, tentu hemat energi dapat dioptimalkan oleh pengguna biogas.