Polairud Layani Kesehatan Nelayan dengan Klinik Apung
Jagadtani - Nelayan merupakan bagian terpenting dari masyarakat dalam memenuhi kebutuhan protein bagi jutaan penduduk Indonesia.
Dalam mencari nafkah sehari harinya, masyarakat nelayan tentunya rentan terhadap penyakit namun belum ditunjang dengan akses kesehatan yang berkualitas. Khususnya nelayan di kepulauan Kabupaten Tojo Unauna, Sulawesi Tengah.
Berangkat dari persoalan tersebut, Satuan Polisi Air dan Udara (Polairud) setempat mengambil langkah terobosan dengan mengadakan klinik apung untuk memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat nelayan.
Polisi berseragam biru ini menggunakan metode jemput bola untuk memeriksa satu persatu kesehatan para penangkap ikan.
"Kami menyediakan akses dan fasilitas supaya hak layanan kesehatan dasar masyarakat nelayan bisa terpenuhi," kata AKP Muh. Natsir.
Dia menyebut, layanan yang diberikan antara lain pemeriksaan kesehatan, penimbangan berat badan, cek tensi dan gula darah. Klinik Apung juga menyediakan konsultasi kesehatan karena menurunkan satu orang dokter dari kepolisian.
"Kami juga memberikan obat-obatan, karena kebanyakan nelayan ini jarang kembali ke daratan, mereka hanya membongkar ikar ikan di dermaga, kemudian kembali lagi melaut,," jelasnya.
"Oleh karena itu berbagai kegiatan untuk peningkatan kesehatan nelayan perlu lebih diintensifkan dan dikembangkan secara terintegrasi," lanjutnya.
Data Indonesia mencatat per 5 April 2023, jumlah nelayan kurang lebih 1,27 juta jiwa. Dari jumlah itu, lebih dari 80 persen adalah nelayan tradisional yang tinggal di pedesaan.
Banyak desa nelayan yang jauh dari puskesmas sehingga sulit mendapatkan akses layanan kesehatan dasar. Selain itu tidak semua puskesmas memiliki tenaga kesehatan yang mengetahui tentang pelayan penyakit akibat kerja ataupun kecelakaan kerja yang dialami oleh nelayan.
"Klinik Apng ini juga sebenarnya mengoptimalkan kita dalam menjaga kamtibmas dan penegakan hukum, khususnya ilegal fishing," pungkasnya.