• 29 April 2024

Investigasi DMFI, Perdagangan Daging Anjing Makin Mengkhawatirkan

"Bahaya rabies masih belum disadari oleh masyarakat Indonesia sehingga konsumsi daging anjing dan kucing tetap terjadi. Bahkan berbagai cara dilakukan demi dapat memperdagangkan daging yang dapat menyebarkan virus rabies."

Jagadtani - Dog Meat Free Indonesia (DMFI) sebagai organisasi non profit yang sangat berkonsentrasi pada kesejahteraan hewan, dan juga menyuarakan pelarangan perdagangan daging Anjing dan Kucing di seluruh Indonesia.

Berbagai langkah dilakukan dari hasil investigasi mengatakan penyiksaan anjing sebelum dikonsumsi dilakukan oleh mereka yang terlibat dalam peredaran daging anjing. 

Dalam video 'Movie Screening Film Dokumenter Investigasi DMFI' yang ditayang pada acara talkshow & Movie Screening pada Sabtu, (09/03). Terlihat anjing sebelum mati harus disiksa dengan dipukul pada bagian kepalanya.  

Investigasi DMFI, Perdagangan Daging Anjing Makin Mengkhawatirkan "Investigasi DMFI, Perdagangan Daging Anjing Makin Mengkhawatirkan "

Pada acara talkshow tersebut, pembicara yang hadir Karin Franken (National Coordinator DMFI & CEO JAAN Domestic), Davina Veronica (CEO & Founder Natha Satwa Nusantara), Francine Widjojo S.H (irektur LBH PSI), Mustika (Field Manager DMFI) dan para pemerhati maupun penyayang hewan.

Dalam pembukaanya, Karin Franken mengatakan bahwa pemerintah masih belum mendengarkan tuntutan agar ada undang - undang tentang pelarangan perdagangan daging anjing dan kucing yang telah disampaikan melalui aksi damai di gedung DPR pada beberapa waktu lalu.

"Memang saat ini belum ada respon dari pemerintah tetapi sesuai komitmen kami (DMFI), maka kami akan terus menyuarakan dan terus memperjuangkan tututan hingga berhasil. Dari hasil investigasi tim DMFI membuktikan bahwa kekerasan telah terjadi selama perdagangan daging anjing maupun kucing." Tutur Karin Franken.

Sementara Francine Widjojo, seorang penyayang kucing dan telah berhasil kursi DPRD DKI Jakarta sesuai hasil Pemilu 2024, turut mengatakan bahwa kekejaman hewan peliharaan di Tanah Air harus ditangani dengan serius.

"Memang secara spesifikasi belum ada peraturan tetapi yang harus didorong adalah undang - undang tentang hewan peliharaan sehingga bukan sebagai hewan untuk dijadikan pangan atau konsumsi." Ungkap Francine Widjojo S.H sebagai Direktur LBH PSI.

Lebih lanjut, Mustika sebagai Field Manager DMFI yang datang secara khusus dari Solo mengatakan hasil investigasi menunjukan penyiksaan telah terjadi pada anjing. Membutuhkan waktu 30 menit untuk menghembuskan nafas setelah dipukul kepalanya, begitu pula ketika lehernya dijerat.

'Mengkonsumsi daging anjing bukan tradisi atau budaya, terlebih dianggap mitos yang dapat memberikan kesehatan. Sebenarnya hal tersebut tidak tepat karena berdasarkan penelitian dari kedokteran. Ujar Mustika - Field Manager Dog Meat Free Indonesia

Davina Veronica sebagai artis yang juga CEO & Founder Natha Satwa Nusantara mengatakan dirinya sangat tidak kuat untuk melihat video investigasi, tetapi Davina sengaja memperkuat dirinya agar mengetahui lebih jelas kenyataan yang terjadi dilapangan. 

"Perjuangan harus dilakukan agar tetap dilakukan, tetapi harus dibarengi dengan edukasi yang terus digaungkan agar seluruh lapisan masyarakat hingga pemerintah mengetahuinya. Saya bingung kenapa pemerintah masih belum bergerak, padahal banyak hal yang melanggar hukum dalam perdagangan daging anjing sehingga harus dikenai sanksi." Pungkas Davina Veronica.

Tentunya pergerakan Dog Meat Free Indonesia akan terus hingga mendapatkan dukungan pemerintah melalui undang - undang tentang pelarangan peredaran daging anjing dan kucing di Indonesia.

Hal yang perlu diingat, anjing dan kucing bukan sekedar hewan peliharaan tetapi juga hewan kesayangan. 

 

Related News