• 28 April 2024

Panen Melimpah, Antisipasi Harga Jagung Tingkat Petani Anjlok

uploads/news/2024/03/panen-melimpah-antisipasi-harga-60190568765d09f.jpg

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), luas hasil panen jagung pada bulan Market dan April 2024 akan mengalami peningkatan. Luas panen jagung di bulan Maret akan mencapai 405 ribu hektar dengan produksi 2,29 juta ton pipil kering, Sedangkan pada April seluas 318 ribu hektar dengan produksi 1,76 juta ton.

Dengan kondisi tersebut, Kementan menyebutkan ada potensi harga akan turun, bahkan jatuh di bawah harga acuan pembelian (HAP) jagung. Untuk itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta semua pihak untuk bisa mengantisipasi kemungkinan harga anjlok. 

“Kami minta panen raya ini jangan disia-siakan. Petani kita sudah bekerja keras. Kami persilahkan para produsen pakan ternak untuk segera menyerap. Kami juga meminta Bulog untuk menyerap jagung petani agar harga terjamin, jangan sampai harga anjlok karena kesejahteraan petani taruhannya,” ungkap Amran dalam Raker bersama Komisi IV DPR hari Rabu, (13/03).

Amran mengungkapkan, pihaknya sudah mulai mendapat laporan dari berbagai daerah sentra bahwa harga jagung sudah turun. Bahkan beberapa daerah di luar Jawa, seperti Lampung dan Sulawesi Selatan, harga jagung di tingkat petani bisa menyentuh kisaran harga 3.000 – 3.500 rupiah per kilogram. 

“Untuk itu, kami harapkan semua pihak bisa ikut mengawal panen raya. Kita harus bisa pastikan jagung petani kita bisa terserap dengan baik,” tegasnya. 

Melansir data BPS, luas panen jagung Maret 2024 terbesar tersebar di 10 kabupaten, yaitu Tuban 42.811 hektar, Bone 39.131 hektar, Lampung Timur 35.905 hektar, Lampung Selatan 33.940 hektar Bima 29.178 hektar, Dompu 28.895 hektar, Sampang 28.152 hektar, Pamekasan 22.086 hektar, Lampung Tengah 19.122 hektar, dan Sumbawa 18.363 hektar.

Selanjutnya, potensi luas panen jagung April 2024 terbesar tersebar di 10 kabupaten, yaitu Sumbawa 39.632 hektar, Bima 29.957 hektar, Gunung Kidul 26.899 hektar, Dompu 17.060 hektar, Lampung Tengah 15.202 hektar, Wonogiri 15.200 hektar, Boalemo 12.280 hektar, Lampung Timur 12.030 hektar, Jeneponto 11.997 hektar, dan Malang 9.719 hektar.

Kementan sendiri berupaya memaksimalkan panen raya kali ini dengan menyalurkan bantuan mesin panen dan dryer agar produksi jagung terjaga dan berkualitas. Diharapkan bantuan ini dapat turut menjamin agar harga jagung petani stabil.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan, Sunanto mengatakan panen raya jagung Maret-April 2024 dipastikan hasilnya melimpah. Namun demikian, saat ini harga turun jauh dari sebelumnya mencapai Rp 8.000 menjadi Rp 3.600 per kilogram dengan kadar air 25 persen.

"Kami berharap masuknya panen raya bulan Maret-April ini harga tidak turun jauh. Penurunan harga tidak boleh di bawah Rp 4.000 karena besarnya biaya yang dikeluarkan petani. Pemerintah kami harapkan dapat mengerahkan pabrik pakan untuk menyerap jagung petani dengan harga di atas Rp 4.000. Kunci harga ada pada pabrik pakan," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bima, Afifudin menuturkan kondisi harga jagung saat ini mengalami penurunan yang cukup signifikan padahal belum memasuki masa panen. Dari yang sebelumnya mencapai Rp 8.000 per kg, kini saat ini Rp. 4.300 sampai Rp 4.400 di tingkat petani.

"Kami sangat mengharapkan intervensi pemerintah pusat agar harga jagung tidak turun jauh. Sebab biaya yang dikeluarkan petani di Bima sangat besar dibanding daerah lainnya. Kami harapkan harga jagung masa panen raya ini tetap tinggi agar petani menikmati untung. Minimal harga Rp 6.000 masih wajar diterima petani. Oleh karena itu, kami harapkan pabrik pakan dapat diperintahkan langsung turun serap jagung petani," pungkasnya.

Related News