• 22 November 2024

Pemanfaatan Lahan Sawit Dengan Tanam Padi Gogo

uploads/news/2024/03/pemanfaatan-lahan-sawit-dengan-4506596271485fd.jpg

Pemanfaatan lahan peremajaan sawit dengan menanam padi Gogo terus dilakukan oleh Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan. Kali ini bersama Kelompok Tani Jaya Sakti di Desa Sialang Sakti, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan, Direktorat Jenderal Perkebunan bertanggungjawab menyiapkan lahan perkebunan dan CPCL penerima kegiatan tumpang sisip padi gogo dalam upaya penambahan luas tanam padi.

Kegiatan ini sangat sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Optimalisasi Lahan Rawa, Pompanisasi Lahan Tadah Hujan, dan Tumpang Sisip Padi Gogo Tahun Anggaran 2024.

Hadir pada pencanangan tanam padi di lahan peremajaan sawit, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Ardi Praptono mengatakan, Potensi luas areal tanam padi gogo di Provinsi Riau seluas 32.614 ha, khusus di Kabupaten Siak seluas 3.569 ha. “Penanaman ini diharapkan dapat mendukung optimalisasi lahan perkebunan demi mendukung program penambahan luas tanaman pangan, khususnya padi gogo,” ujarnya.

Pekebun yang telah melaksanakan replanting terbiasa melakukan tumpangsari sawit dengan semangka, atau jagung. Dalam waktu dekat anggota yang sudah siap tanam lahannya akan mengikuti penanaman padi gogo sekitar 8 ha, sedangkan anggota kelompok yang ikut kegiatan peremajaan sawit rakyat seluas 67,7 ha diharapkan juga dapat ikut berpartisipasi tanam padi gogo ini, demi wujudkan kedaulatan pangan bersama.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Kelompok, Teguh mengatakan, dengan melakukan tumpangsari pada tanaman sawit muda, petani dapat memperoleh keuntungan atau menambah penghasilan yang cukup sambil menjaga dan merawat kebun.

“Petani berharap dengan menanam padi gogo, selain dapat mencukupi kebutuhan pangan juga mendapatkan untung berlipat, karena biasanya hanya menanam semangka atau jagung selama ini, sekarang ada padi gogo,” katanya.

Lebih lanjut Teguh mengatakan, beberapa hal yang dibutuhkan petani dalam penanaman padi gogo dilahan sawit adalah benih padi gogo dan saprodi lainnya seperti pupuk dan pestisida sehingga dapat meningkatkan produksi.

Menanggapi hal tersebut, Ardi menghimbau, “Kelompok tani segera mengajukan CPCL untuk mendapatkan bantuan benih dan saprodi dari pemerintah, sehingga petani dapat segera melakukan penanaman. Mari bersama-sama kita optimalkan lahan sawit yang belum menghasilkan dengan tanam tanaman sela seperti padi gogo,” ujarnya.

Related News