Kolaborasi Kementan Dan Kodam Diponegoro Percepat Masa Tanam
Dalam memasuki musim tanam kedua, target percepatan tanam di sejumlah wilayah kembali dilakukan dengan pompanisasi oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Salah satu langkah dengan menggandeng Jajaran Kodam IV Diponegoro.
Bersama dengan jajaran di Kodam IV/Diponegoro, Mentan Amran optimis program pompanisasi bisa memacu aktivitas tanam di musim kedua tahun ini agar berjalan lebih cepat dan maksimal di wilayah Jawa Tengah.
Mentan Amran menuturkan program pompanisasi ini dikonsentrasikan untuk lahan sawah yang indeks pertanamannya (IP) satu namun memiliki sumber air yang tersedia sepanjang tahun. Artinya lahan - lahan sawah tersebut hanya mampu tanam satu kali dalam setahun. Program ini diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman yang tadinya hanya satu menjadi dua atau lebih dalam setahun.
“Kita sudah identifikasi ada 300.000 hektar, lahan yang IP satu, kita angkat menjadi dua atau tiga. Kalau kita angkat IP nya dua kali saja, produksi 5 ton, berarti itu bisa 1.000.000 tambahan bisa dari Jawa Tengah, ini bisa jadi potensi luar biasa, dan kami siapkan pompa, inilah solusi cepat untuk menangani pangan” terang Mentan Amran usai Rapat Koordinasi Optimalisasi Lahan Melalui Pompanisasi di Aula Makodam IV/Diponegoro, Semarang.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pompanisasi dapat membantu aktivitas tanam petani di lapangan. Petani akan lebih mudah dan cepat melakukan olah tanah dan tanam. Tidak hanya Pulau Jawa, Mentan Amran mengatakan program ini akan diperluas hingga wilayah lain diluar Pulau Jawa, agar upaya peningkatan produksi padi berjalan secara masif.
“Kami rancang, Pulau Jawa minimal 500.000 hektar, itu minimal, jadi kami fokus Jawa, karena Jawa rentang kendalinya dekat, 70 % produksi juga di Jawa, sehingga langsung kami sentuh Jawa dulu, kemudian luar Jawa juga kami target 500.000 hektar” ungkap Mentan Amran.
Di kesempatan yang sama, Panglima Kodam IV/Diponegoro, Mayjen Deddy Suryadi, mengapresiasi kehadiran Mentan Amran pada Rapat Koordinasi Optimasi Lahan melalui Pompanisasi yang juga sebagai rangkaian kegiatan Kunjungan Kerja Mentan di wilayah Kabupaten Pati dan Grobogan, Provinsi Jawa Tengah. Terlebih, kunjungan ini dilakukan paska bencara banjir yang melanda beberapa wilayah di Jawa Tengah.
“Berdasarkan hasil laporan Update dari pemantauan di lapangan, beberapa wilayah Kabupaten / Kota yang mengalami banjir tersebut sudah mulai mengalami surut air, namun demikan masih terdapat beberapa titik lokasi yang ada di Pati dan Grobogan yang hingga saat ini masih tergenang banjir, sehingga memerlukan solusi dan penanganan secara khusus” ungkapnya.
Sebagai informasi, di Bulan Maret lalu, Mentan Amran bersama Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Maruli Simanjuntak, telah sepakat untuk memperkuat Perluasan Areal Tanam (PAT) padi melalui kegiatan pompanisasi di lahan-lahan pertanian yang ada di Pulau Jawa.
Penguatan ini, merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas padi secara nasional. Mentan Amran menargetkan 2 juta hektar lahan sawah kering pada tahun ini terairi sehingga Indonesia mampu memperkuat ketahanan pangan secara mandiri tanpa harus bergantung pada kebijakan impor.