Berkah Murai Mabung di Bulan Ramadan
"Bagi sebagian kicau mania, burung Murai yang mabung pada bulan Ramadan merupakan berkah. Walau terkadang harus gigit jari karena biasa ngabuburit sambil gantang burung. "
Jagadtani - Masa mabung bagi burung Murai Batu menjadi waktu yang sangat dinantikan oleh kicau mania karena merupakan saat tepat dalam mengatur atau seting ulang. Terlebih ketika burung mabung pada bulan Ramadan, seperti berkah tersendiri karena perawatan burung menjadi berkurang drastis. Namun yang harus dipastikan, 'burung murai wajib mabung dengan tuntas bukan 'asal mabung'.
Tanpa disadari, burung Murai yang mabung ketika memasuki bulan Ramadan memberikan berkah tersendiri. Terlebih bagi kicau mania yang akan mudik, perawatan yang minim memudahkan untuk meninggalkan burung dalam waktu tertentu.
Hal ini dirasakan langsung oleh penulis, merawat burung Murai Batu yang biasa ikut lomba burung kicau membutuhkan perhatian khusus. Dalam merawat burung, konsisten sangat dibutuhkan agar performa dapat terjaga sehingga merebut nilai dari para 'juri' gantangan.
Sedangkan ketika burung mabung, biasa perawatan akan dikurangi. Penulis kerap melakukan 'nol setingan' pada burung yang sedang mabung. Bahkan nol setingan yang cukup ekstrim dengan menghilangkan ekstra fooding (EF) selama bulu ambrol atau bulu ekor telah jatuh semua.
Hal yang perlu diingat dalam menerapkan nol setingan dengan tanpa memberikan EF, Sahabat Tani harus memastikan bahwa burung Murai telah 'ngepur' atau telah makan poer.
Biasanya penulis akan kembali memberikan EF pada burung yang mulai dorong ekor. Bahkan pemberian EF, pada masa pertumbuhan bulu akan digenjot demi memenuhi kebutuhan nutrisi.
Dengan menerapkan nol setingan pada burung Murai Batu yang mabung di waktu bulan Ramadan, maka akan mempermudah perawatan. Ketika ditinggal bersilaturahmi, tentunya akan tenang karena burung Murai hanya makan poer.
Ketika di tinggal mudik, burung yang telah nge-poer, Sahabat Tani hanya memberikan poer dan air saja. Untuk air, sebaiknya disediakan pada dua cepuk.
Untuk waktu maksimal ditinggal tanpa poer untuk bepergian, burung hanya dapat ditinggalkan selama tiga hari saja. Lebih dari waktu tersebut, resiko burung dapat sakit hingga mati.
Ingat Sahabat Tani, Murai mabung harus tuntas, bukan sekedar mabung.