• 22 November 2024

Ribuan Satwa Papua Mulai Dipulangkan ke Papua

uploads/news/2024/03/satwa-papua-mulai-dipulangkan-567656e15f6985d.jpg

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua, melalui Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Timika akan segera melepasliarkan ribuan satwa liar translokasi dari Balai KSDA DKI Jakarta. 

Satwa-satwa liar yang dikirimkan dari DKI Jakarta telah mendarat di Bandar Udara Mozes Kilangin, Timika, pada Jumat (22/03).

Ribuan satwa yang akan dilepasliarkan di Papua, terdiri atas 3 ekor kura-kura moncong babi (Carettochelys insculpta) dewasa, 2.034 tukik kura-kura moncong babi (Carettochelys insculpta), 1 ekor julang irian (Rhyticeros plicatus), 7 ekor possum layang (Petaurus breviceps), 2 ekor buaya irian (Crocodylus novaeguineae), dan 1 ekor kura-kura dada merah (Emydura subglobosa), dengan total satwa 2.048 ekor. 

Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Timika, Bambang H. Lakuy, menyatakan bahwa translokasi tersebut telah mendapatkan rekomendasi pengembalian satwa endemik Papua dari Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Provinsi Papua Tengah.

“Satwa-satwa yang tiba di Timika akan mendapatkan perlakuan berupa pemeriksaan kesehatan dan karantina oleh Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Papua Tengah,” kata Bambang.

Selain itu, Bambang juga menjelaskan bahwa semua satwa translokasi tersebut akan menjalani masa habituasi di kandang Mile 21 PT. Freeport Indonesia.    

Sementara itu, di tempat terpisah, Kepala BBKSDA Papua, A. G. Martana, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung.

“Terima kasih kami sampaikan, terutama kepada PT. Freport Indonesia yang sudah memberikan dukungan secara terus-menerus terhadap berbagai kegiatan pelestarian satwa Papua. Terima kasih juga kepada Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Provinsi Papua Tengah, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Papua Tengah, dan BKSDA DKI Jakarta. Semua pihak telah bekerja sama dengan baik dalam translokasi ini, sehingga memungkinkan satwa-satwa tersebut akan lestari di habitat alaminya. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada para petugas evakuasi satwa, yaitu tim dari SKW II Timika. Sebagian petugas tentunya sedang menjalankan ibadah puasa. Namun, mereka tetap semangat mengemban tugas pelestarian satwa ini dengan baik.” Demikian ungkap Martana.

Lebih lanjut, Martana juga berterima kasih kepada masyarakat umum yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan konservasi keanekaragaman hayati, khususnya di Papua. Martana berharap masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam menjaga keanekaragaman hayati Papua, sehingga keseimbangan ekosistem tetap terjaga. 

Related News