• 28 April 2024

Kuliah Jurusan Teknik Pesawat, Justru Sukses Budidaya Ikan

"Jalan hidup seseoramg tidak hanya ditentukan dari bidang pendidikan, bahkan banyak yang jauh berbeda dengan pekerjaannya. Siapa yang sangka, kuliah di teknik pesawat di Jerman, kini malah sukses sebagai petani ikan nila hitam."

Jagadtani - Menjalankan kuliah sesuai keinginan membuat banyak mahasiswa mengharapkan akan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan jurusan kuliah yang mereka pilih. Namun nyatanya, tidak banyak yang mendapatkan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kuliah yang mereka masuki. Salah satunya adalah Irvin Tirta Sendjaja, owner TirtaJaya Fish Farm. 

“Dulu saya kuliah di Jerman ambil teknik pesawat, karna dulu cita citanya mau jadi kayak Pak Habibie. Tetapi karena di kuliah ada yang tidak beres, jadinya ngelanjutin usaha orang tua” Ungkapnya

Perkiraan kapasitas hasil produksi ikan Nila hitam dapat mencapai 1-2 ton per minggunya, maka hasil produksi dalam per bulan dapat menghasilkan 6-8 ton. 

Irvan memiliki 90% ikan nila hitam, sedangkan sisanya ada ikan mas, Jelawat, dan ikan Dewa di TirtaJaya Fish Farm. Keputusannya dalam kenapa lebih memilih Nila hitam, karena sebelumnya pernah fokus di ikan mas dan Nila merah, namun tidak berhasil. 

“Sekitar 2-3 tahun lalu kita fokus di ikan mas, namun karena pasar yang tidak stabil kita beralih ke Nila hitam. Kita juga pernah coba Nila merah, tetapi harga tidak stabil dan permintaan pasar yang juga tidak stabil. Sehingga kita lebih memfokuskan di nila hitam karena dari market dan harga lebih stabil” Ungkap Irvan.

""

Lahan yang dimiliki Irvan cukup unik, karena jika dilihat dari atas akan terlihat seperti kipas. Tetapi bentuk lahan tersebut memiliki dampak positif dan negatif. Dari segi estetik memang terlihat bagus, tetapi dari segi fungsional dan efektivitas kurang maksimal.

“Sistem budaya disini Itu kita pakai sistem air deras, dimana sumber oksigennya adalah air itu sendiri. Airnya Kebetulan datang dari saluran irigasi di daerah sini yang  airnya itu lewat sini kita manfaatin untuk budidaya ikan” Ungkap Irvan

Dampak negatifnya tidak hanya itu, karena bentuk kolamnya yang berbentuk kipas, maka semakin jauh semakin besar diameternya. Sehingga debit air semakin kecil untuk kawasan yang jauh. 

“Segala kekurangan bisa kita improve dengan kemajuan zaman. Untuk menutupi kekurangan tersebut saya menggunakan e-ring blower untuk menambah kadar oksigen dalam airnya, jadi jika airnya kurang, debitnya kurang, kita bisa support pakai e-ring blower agar oksigennya tetap terjaga” Jelasnya

Irvin berharap kedepannya bagi Sahabat Tani yang muda mau bertani dan dan yang sudah bertani tetap dilakui, pantang mundur, dan jangan menyerah.

Related News