• 3 May 2024

Mentan Terapkan Strategi Percepatan Pengadaan Alsintan

uploads/news/2024/04/mentan-terapkan-strategi-percepatan-95504f26218a152.jpg

Dalam mengejar masa tanam untuk meningkat hasil produksi pertanian, langkah strategis dilakukan dengan mempercepat pengadaan alat dan mesin pertanian (Alsintan). 

Untuk menerapkan strategi percepatan Alsintan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) Kementan menggelar rapat bersama dengan seluruh pengusaha yang bermitra dengan Kementerian Pertanian.

Mentan Amran menjadikan rapat ini sebagai waktu untuk menyatukan pikiran untuk berjuang demi bangsa tanpa pamrih.

"Ini adalah pertama kalinya saya bertemu dengan seluruh pengusaha yang bermitra di Kementerian Pertanian. Tujuan kami adalah untuk mempermudah mereka untuk mengambil bagian dalam akselerasi tanam, yaitu pengadaan alat mesin pertanian, pupuk, dan seterusnya," kata Mentan saat diwawancarai di Kantor Pusat Kementan (01/04).

Percepatan proses pengadaan alat dan mesin pertanian (Alsintan) merupakan salah satu cara Kementan untuk memacu akselerasi produksi pangan Indonesia. Dalam hal ini, beberapa alsintan yang sangat dibutuhkan oleh petani adalah pengadaan pompa, hand spryer, traktor roda dua dan roda empat. 

Untuk memastikan ketahanan pangan Indonesia, Kementan mengambil beberapa langkah strategis. Salah satunya adalah mempermudah perizinan pengadaan alsintan.

"Masalah perizinan itu disederhanakan supaya bisa lebih cepat karena kita itu darurat pangan. Kita harus kejar tanam, mereka (pengusaha) adalah faktor penentu".

Dalam kegiatan Sosialisasi Perluasan Areal Tanam (PAT) Padi melalui Kegiatan Optimasi Lahan Rawa (OPLA), Kegiatan Pompanisasi, Kegiatan Tumpang Sisip Padi Gogo dengan Tanaman Perkebunan tersebut, Mentan Amran membahas beberapa hal penting, salah satunya adalah tentang sangsi dari pungli.

"Tidak boleh ada yang memberi dan menerima fee. Yang memberi saya blacklist, yang diberi biasanya turun pangkat, tapi pernah saya lakukan pemecatan. Eselon I juga pernah saya copot, jadi sangsi itu berlaku," ucap Mentan Amran tegas.

Dengan demikian, ia menyakini bahwa Kementan harus semakin hati-hati dalam memilih mitranya. Baik mitra pengadaan yang lama maupun yang baru harus bebas dari pungli.

"Jadi proposional, profesional. Jadi kan banyak pertimbangan. Pertama, kualitas barang. Kemudian sudah teruji. Kemudian, kemampuan produksi dan volumenya. Ini yang kita lihat dari pihak yang selama ini bermitra dengan kita. Untuk yang baru, harus kita bina," ucap Mentan.

Kedepannya, Mentan Amran berharap Kementan dapat kembali meraih gelar Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan. Gelar uang pertama kali diraih pada tahun 2006 ini harus dipertahankan.

"Jadi sekarang saya tekankan jangan bermain-main, layani dengan baik-baik seluruh pengadaan secara profesional," tutup Mentan.

Related News