• 22 November 2024

Indonesia - Jepang Jalin Kerjasama Atasi Sampah

Permasalahan sampah telah menjadi bagian hidup yang cukup sulit untuk ditangani, dibutuhkan perhatian dan partisipasi seluruh pihak, termasuk dalam pengolahan sampah yang dapat memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar.

Dalam menjaga pengolahan sampah, melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, menjalin kerjasama dengan Jepang.

Kedua negara, antara Indonesia-Jepang telah menjalin kerjasama studi kelayakan fasilitas penanganan sampah skala besar di Indonesia.

Wakil Menteri LHK Alue Dohong bersama Vice Minister for Global Environmental Affairs Japan, Yutaka Matsuzawa, menyaksikan langsung penandatanganan "Implementation Arrangement tentang Feasibility Study on Large-Scale Waste Treatment Facility in Bekasi, Karawang and Purwakarta Area".

Indonesia-Jepang Teken Kerja Sama Studi Kelayakan Fasilitas Penanganan Sampah Skala Besar Di Indones"Indonesia-Jepang Teken Kerja Sama Studi Kelayakan Fasilitas Penanganan Sampah Skala Besar Di Indones"

Penandatanganan dilakukan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal PSLB3 KLHK, Sayid Muhadhar dengan Director General for Resource Circulation Environmental Regeneration and Material Cycles Bureau, Ministry of Environment Japan (MoEJ), Sumikura Ichiro, di Kantor MoEJ yang berada di Distrik Kota Chiyoda, Tokyo, Jepang, pada Selasa (2/4).

Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan melalui kerja sama ini berupa studi kelayakan (feasibility study) dalam rangka pengembangan Tempat Pemrosesan Sampah Regional Bekasi, Karawang dan Purwakarta (Bekarpur), pendampingan teknis dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia bagi pemerintah daerah.

Acara penandatanganan Pengaturan Implementasi (IA) tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan pertemuan High Level Dialogue antara KLHK dengan MOEJ dalam rangka Mid-term Review implementasi Memorandum of Cooperation (MoC) dibidang Lingkungan Hidup yang ditandatangani oleh Menteri LHK RI Siti Nurbaya dengan Minister of the Environment Japan, Nishimura Akihiro, pada tanggal 30 Agustus 2022 di Bali.

Pada pertemuan tingkat tinggi tersebut dibahas 5 (lima) area utama yaitu: (1) Perubahan Iklim dan Perdagangan Karbon; (2) Pengelolaan Sampah (termasuk e-waste); (3) Marine plastic dan International Legally Binding Instrument (Marine Plastic Treaty); 4) Pengelolaan Lingkungan; dan (5) Konservasi Keanekaragaman Hayati.

Di dalam High Level Meeting tersebut Wamen LHK didampingi Dubes LBBP RI untuk Jepang Heri Akhmadi, Kepala BSI, Sesditjen PSLB3, Direktur PDLKWS, Direktur PDULK, Kepala Bagian Perjanjian Internasional Biro KLN, Kepala Sub Dit pada Ditjen PKTL dan Atase Kehutanan RI di KBRI Tokyo.

Disamping penandatangani IA di atas, salah satu kesepakatan yang akan ditindaklanjuti adalah Jepang akan memberi bantuan ke Indonesia terkait penanganan sampah elektronik (electronic waste) dengan dukungan kegiatan berupa feasibility study, alih teknologi dan capacity building untuk masa waktu program selama 4 (empat) tahun kedepan (2024-2028).

Untuk itu, Wamen LHK Alue Dohong meminta pihak Ditjen PSLB3 dan Biro Kerjasama Luar Negeri KLHK untuk segera menyiapkan langkah-langkah awal persiapan dan berkomunikasi dengan mitra di Kementerian Lingkungan Hidup Jepang untuk mengkonkritkan kerjasama di bidang penanganan sampah elektronik (e-waste) tersebut.

Related News