Bateng jadi Kawasan Cabai&Bawang Merah
“Pada tahun 2018 kembali melalui surat keputusan Menteri Pertanian Nomor 472/KPTS/RC.040/6/2018 di tetapkan sebagai kawasan bawang dan cabai merah nasional.”
BANGKA TENGAH - Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, di tetapkan oleh Kementerian pertanian sebagai kawasan bawang merah dan cabai merah nasional seperti yang tertuang dalam surat keputusan tahun 2015, 2016, dan 2018.
"Tahun 2015 Bangka Tengah di tetapkan sebagai kawasan cabai merah, bawang merah dan jeruk nasional, sesuai dengan keputusan Menteri Nomor 45/KPTS/PD.200/1/2015. Namun, tahun 2016 berdasarkan perubahan keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 830/KPTS/RC.040/12/2016 tentang lokasi pengembangan kawasan pertanian nasional, kabupaten Bangka Tengah kembali ditetapkan sebagai kawasan pengembangan cabai dan jeruk nasional, tapi tidak termasuk bawang merah,” terang Bupati Bateng, Ibnu Saleh belum lama ini di Kecamatan/Kelurahan Koba, Kabupaten Bateng.
“Akan tetapi pada tahun 2018 kembali melalui surat keputusan Menteri Pertanian Nomor 472/KPTS/RC.040/6/2018 di tetapkan sebagai kawasan bawang dan cabai merah nasional,” tambahnya.
Baca juga: Meningkatnya Produktivitas Bawang Merah Bateng
Dirinya juga menyebut, pada 2019 pengembangan bawang merah di Kabupaten Bateng seluas 14 hektare, terdiri dari 12 hektare melalui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diterima oleh 20 kelompok tani. Sedangkan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bateng, anggaran di 2019 seluas dua hektare dan diterima oleh tiga kelompok tani.
"Pengembangan komoditas hortikultura di Bateng tahun 2019, cabai merah seluas 30 hektare, dan bawang merah 20 hektare bersumber dana APBN, dukungan pengembangan melalui dana APBD. Anggaran di 2020 alokasi pengembangan cabai dan bawang merah, masing-masing lima hektare," tuturnya.
Baca juga: Gaharu Bateng Siap Diekspor
Menurutnya, bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
"Bawang merah memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan dapat di jadikan sumber pendapatan bagi masyarakat maupun petani, baik petani berskala kecil, menengah, bahkan petani besar di Bangka Tengah ini, nilai jual nya tinggi bisa lebih menyejahterakan masyarakat dan petani bawang merah,"ujarnya.
Apa lagi, komoditas bawang merah di Bateng termasuk Komoditas yang strategis di samping cabai merah, karena nilai jual bawang merah yang cukup tinggi.
"Harga jual terendah di petani mencapai Rp25.000 dan tertinggi Rp50.000. Jelas, ini sangat bagus dan bisa membantu para petani, dan berharap kesejahteraan petani dan masyarakat semakin meningkat. Saya berpesan, jangan malu menjadi petani karena bagi saya petani adalah pahlawan, tanpa petani kita tidak akan makan sayur dan buah," tutupnya.