Hanjeli, Biji-bijian Berkhasiat Yang Jarang Diketahui
"Mendengar nama hanjeli mungkin terdengar asing bagi beberapa orang, karena bahan pangan ini masih kurang terekspos. Padahal tanaman ini mengandung gizi yang relatif lebih tinggi dibanding sorgum."
Jagadtani - Nama Hanjeli karena merupakan sebutan lokal di Jawa Barat, untuk di Indonesia lebih dikenal dengan nama Jali. Tanaman ini berasal dari daerah Asia Timur dan Malaya, termasuk Indonesia sampai India Timur, lalu menyebar ke berbagai wilayah dunia.
Tanaman hanjeli mirip seperti tanaman jagung dan bijinya yang mirip dengan sorgum. Pada awalnya tanaman ini cukup banyak dikenal masyarakat, tetapi kalah saing dengan padi dan tanaman serealia lainnya, oleh karena itu tanaman ini mulai sulit atau jarang ditemukan.
Padahal hanjeli ini memiliki banyak manfaat seperti bahan pangan maupun obat-obatan.
Terlebih lagi tanaman ini bebas gluten, dari segi karbohidratnya cukup rendah dibandingkan dengan beras, serta proteinnya tinggi. Selain itu hanjeli ini memiliki kandungan antioksidan yang bagus, vitamin E-nya bagus, kemudian beberapa zat mikro dan mineralnya juga bagus untuk pangan sekaligus untuk obat-obatan juga.
Bagian yang menarik dari hanjeli yaitu bulirnya, isinya terdapat kandungan nutrisi serta gizi yang tinggi. Bahkan sangat berpotensi sebagai pangan fungsional dan pangan fungsional dan tanaman berkhasiat obat.
Kelebihan lainnya yaitu tumbuhan ini lebih toleran terhadap iklim panas. Cara pembudidayaannya pun lebih mudah dan tidak memerlukan pengairan yang banyak sehingga cocok ditanam pada berbagai jenis tanah. Disaat pertanian lain mengalami kekeringan dan penyakit, hanjeli masih bisa tumbuh dengan subur.
Kini ada salah satu desa yang melestarikan hanjeli sebagai kearifan masyarakat setempat, yaitu Desa Wisata hanjeli. Di Tempat tersebut mengedukasi wisatawan tentang potensi hanjeli sebagai alternatif pangan selain nasi, dan sekaligus sebagai tempat dari salah satu sumber pencaharian masyarakat.
Karena hal tersebut, hanjeli sangat berpotensi dijadikan alternatif karena kandungan gizi yang tinggi, serta budi dayanya yang mudah. Paling tidak dapat menjadi pangan alternatif untuk menganti beras maupun pangan lainnya.