Aksi penanaman pohon mangrove sebanyak 25.000 dilakukan serentak pada 25 lokasi di seluruh Indonesia yang dipimpin langsug Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya di Kawasan Ekowisata Mangrove Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, (25/04).
Penanaman mangrove serentak ini merupakan bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup, dan percepatan rehabilitasi hutan dan lahan, serta upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan dengan memperbanyak tegakan pohon/tanaman juga meningkatkan wawasan dan pemahaman masyarakat atas pelaksanaan program pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan khususnya kegiatan penanaman pohon.
"Kita pahami dan tahu persis bahwa keberadaan pohon dan tutupan lahan yang baik akan meningkatkan daya dukung alam dalam mitigasi perubahan iklim. Selain itu juga sebagai langkah positif restorasi dan melindungi lingkungan. Kita tidak hanya memberikan manfaat bagi bumi, tetapi juga menciptakan warisan untuk generasi mendatang," ujar Menteri Siti.
Menteri Siti pun menekankan jika pelibatan masyarakat untuk bekerjasama memulihkan lingkungan termasuk dengan upaya penanaman pohon pada banyak hal juga harus dapat men-generate income masyarakat. Mengatasi perubahan iklim dengan tanam pohon dan upaya pelestarian harus juga sejalan dengan upaya membangun kesejahteraan masyarakat. "Kerja saja ngga cukup, tapi harus bekerja dan berpenghasilan," imbuh Menteri Siti.
Penanaman serentak kali ini merupakan bulan kelima setelah dilakukan tanam serentak se- Indonesia dalam keseluruhan rangkaian penanaman serentak selama musim penghujan. Dan untuk hari ini dilaksanakan penanaman 25.000 batang mangrove di 25 lokasi di 23 provinsi seluruh Indonesia.
Menteri Siti melanjutkan jika penanaman mangrove serentak ini juga menjadi bagian dari komitmen Indonesia kepada dunia terkait penurunan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lainnya melalui Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. Penanaman mangrove ini pun menjadi bagian dari penanaman pohon serentak tahun 2023-2024 yang diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo pada akhir tahun lalu untuk memanfaatkan datangnya musim penghujan.
"Untuk itu, pada kesempatan hari ini saya mengajak kita semua, aparat, bisnis leaders, para aktivis, para pemangku kepentingan yang ada dan seluruh elemen masyarakat khususnya generasi muda, untuk kita dapat bersama bahu-membahu memberikan kontribusi nyata di lapangan/masing-masing area of interest/responsibility, guna mendukung upaya pengendalian perubahan iklim secara masif dan terukur, antara lain dengan menanam pohon, termasuk mangrove," tutur Menteri Siti.
Saat ini Pemerintah Indonesia tengah membangun tata kelola ekosistem mangrove. Secara umum kita telah memiliki Roadmap Rehabilitasi Mangrove Nasional Tahun 2021-2030, sedang dalam proses penyelesaian Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Rancangan PP tersebut diharapkan dapat segera terbit guna memberikan kepastian hukum pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan ekosistem mangrove, baik bagi pemerintah maupun masyarakat.
Kegiatan penanaman kali ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan Harian Rakyat Merdeka, kelompok pemuda penggerak Society of Renewable Energy (SRE), Pemerintah Daerah, Green Leader Indonesia, Green Youth Movement, serta berbagai mitra dan seluruh lapisan masyarakat .
"Bersama-sama dengan para stakeholder, seperti pada hari ini bersama Harian Rakyat Merdeka dan Society Renewable Energy (SRE), serta para generasi muda, penggiat lingkungan, mari kita tingkatkan kepedulian terhadap bumi melalui penanaman mangrove secara serentak. Kelestarian bumi bukanlah tanggungjawab perorangan. Kelestarian bumi adalah tanggungjawab semua pihak yang hidup di bumi tanpa terkecuali. Oleh karena itu kesadaran akan pentingnya kelestarian bumi perlu ditanamkan pada diri masing-masing individu sedini mungkin dan secara berkesinambungan," tegas Menteri Siti.
Menteri Siti pun mengucapkan terima kasih kepada Harian Rakyat Merdeka dan memberikan selamat atas hari jadi ke-25 Harian Rakyat Merdeka yang jatuh tepat di tanggal 25 April.
“Bangun Harmoni dengan Alam, Mulailah Menanam” tegas Menteri Siti.
CEO Rakyat Merdeka Group, Kiki Iswara Darmayana mengucapkan terimakasih kepada KLHK atas dukungan penuhnya pada kegiatan penyelamatan lingkungan dan hutan yang diinisiasi oleh rekan media dan para pihak-pihak terkait seperti yang terjadi pada hari ini. Ia pun berharap agar kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus berlangsung kedepannya.
Penanaman mangrove serentak ini juga melibatkan video conference untuk menyapa dan berinteraksi dengan para peserta penanaman pohon mangrove serentak di seluruh Indonesia, seperti di Kabupaten Dumai Provinsi Riau, Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat, Kota Denpasar Provinsi Bali, Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung, Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur, dan Tangerang Provinsi Banten.
25 lokasi penanaman serentak seluruh Indonesia yang dilakukan hari ini adalah:
1. Ekowisata Mangrove Penjaringan – Jakarta dipimpin oleh Menteri LHK dengan Pendamping Dirjen PDASRH.
2. Dumai – Riau dipimpin oleh Sekretaris Jenderal dan Kepala BP2SDM, Pendamping PPT Pratama Setjen dan BP2SDM.
3. Karawang – Jawa Barat dipimpin oleh Inspektur Jenderal, Pendamping PPT Pratama Itjen.
4. Jayapura – Papua dipimpin oleh Dirjen PKTL, Pendamping PPT Pratama Ditjen PKTL.
5. Brebes – Jawa Tengah dipimpin oleh Dirjen KSDAE, Pendamping PPT Pratama Ditjen KSDAE.
6. Pasuruan – Jawa Timur dipimpin oleh Dirjen PHL, Pendamping PPT Pratama Ditjen PHL.
7. Pangandaran – Jawa Tengah dipimpin oleh Dirjen PPKL, Pendamping PPT Pratama Ditjen PPKL.
8. Tanjung Jabung Timur – Jambi dipimpin oleh Dirjen PSLB3, Pendamping PPT Pratama Ditjen PSLB3.
9. Probolinggo – Jawa Timur dipimpin oleh Dirjen PPI, Pendamping PPT Pratama Ditjen PPI.
10. Padang – Sumatera Barat dipimpin oleh Dirjen PSKL, Pendamping PPT Pratama Ditjen PSKL.
11. Kota Ambon – Maluku dipimpin oleh Dirjen PHLHK, Pendamping PPT Pratama Ditjen PHLHK.
12. Tangerang – Banten dipimpin oleh Kapus P3E Jawa, Pendamping PPT Pratama Setjen.
13. Lombok Barat – NTB dipimpin oleh Kepala BSI, Pendamping PPT Pratama BSI.
14. Bengkulu – Bengkulu dipimpin oleh SAM Bid. IPI, Pendamping Kapus P3E/Kababes.
15. Bandar Lampung – Lampung dipimpin oleh SAM Bid. Energi, Pendamping Kapus P3E/Kababes.
16. Muna – Sulawesi Tenggara dipimpin oleh SAM Bid. ESDA, Pendamping Kapus P3E/Kababes.
17. Denpasar – Bali dipimpin oleh SAM Bid. Pangan, Pendamping TAM Bid. KPJ KLN, Kapus P3E/Kababes.
18. Banyuasin – Sumatera Selatan dipimpin oleh SKM Bid. Jaringan LSM dan AMDAL, Pendamping Kapus P3E/Kababes.
19. Tidore Kepulauan – Maluku Utara dipimpin oleh SKM Bid. Media Komunikasi LHK, Pendamping Kapus P3E/Kababes.
20. Parigi Moutong – Sulawesi Tengah dipimpin oleh SKM Bid. Konstitusionalitas Kemasyarakatan, Pendamping Kapus P3E/Kababes.
21. Gorontalo – Gorontalo dipimpin oleh SKM Bid. Edukasi Publik, Kelestarian SDAL, Pendamping Kapus P3E/Kababes.
22. Kabupaten Kupang – NTT dipimpin oleh TAM Bid. Pengembangan Persemaian Modern, Pendamping Kapus P3E/Kababes.
23. Mamuju – Sulawesi Barat dipimpin oleh TAM Bid. Pembinaan Partisipasi Masyarakat dan Generasi Lingkungan, Pendamping Kapus P3E/Kababes.
24. Aceh Besar – Aceh dipimpin oleh TAM Bid. Restorasi dan Kemitraan Konservasi, Pendamping Kapus P3E/Kababes.
25. Kalimantan Timur dipimpin oleh Kapus P3E Kalimantan, Pendamping Kepala UPT Kaltim.
Turut hadir mendampingi Menteri LHK, Kepala BRGM, Dirjen PDASRH, para Pejabat Tinggi Pratama KLHK, Perwakilan Pemerintah Daerah DKI Jakarta, Business Leaders, Aktivis dan Rekan-Rekan Media, Ibu-Ibu Darma Wanita KLHK, serta para Generasi muda dari Siswa-siswi SMK Al Mutaqien, SMP Pluit Raya, SMK Pluit Raya serta kurang lebih 100 Siswa-siswi dari Sekolah Luar Biasa (SLB) yaitu: SLBN 5 Jakarta Barat, SLBN 7 Jakarta Timur, SLBN 8 Jakarta Utara, dan SLBN 12 Jakarta Selatan