"Harimau Bali (Panthera tigris balica), sebuah spesies kucing besar yang menjadi pemucak kasta tertinggi pada hutan hujan di Bali. Namun keberadaanya kini hanya dikenal melalui cerita dan peninggalan fosil. Warisan fauna berharga yang telah menhilang akibat ulah manusia."
Jagadtani - Flora dan fauna di Indonesia begitu kaya, termasuk Harimau sebagai pemucak rantai makanan. Sebagai negara kepulauan, di Indonesia tersebar, tiga subspecies yaitu Harimau Bali (Panthera tigris balica), Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica), dan Harimau Sumatera (Panthera tigris sumtrae). Ketiganya yang masuk dalam Harimau Sunda telah memiliki ciri dan karakter berbeda yang telah menyesuaikan dengan ekosistem dan habitatnya.
Keberadaan mereka di alam liar telah punah pada akhir abad ke-20, tepatnya dinyatakan punah pada 27 September 1937 setelah 'Samong' nama Harimau Bali yang di tembak mati di tahun 1925 di Sumberkimia - Bali Barat. Dengan demikian, Harimau Bali di nyatakan punah karena perburuan berlebihan dan hilangnya habitat mereka karena ekspansi manusia. Padahal Harimau Bali merupakan bagian penting dari ekosistem Bali.
Harimau Bali memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Sebagai Predator puncak, mereka mengontrol populasi hewan herbivora seperti Rusa dan Babi hutan, yang jika tidak terkendali dapat merusak ekosistem secara luas.
Selain itu, keberadaan Harimau Bali juga menandakan kesehatan hutan hujan, karena hewan ini membutuhkan lingkungan yang cukup luas dan beragam untuk bertahan hidup.
Kehilangan Harimau Bali bukan hanya berarti hilangnya satu spesies, tetapi juga hilangnya bagian dari warisan budaya dan sejarah Bali. Harimau Bali dihormati dan dianggap sebagai simbol kekuatan dan kekuasaan dalam budaya Bali. Mereka sering muncul dalam mitologi dan seni tradisional, menjadi bagian penting dari identitas pulau ini.
Upaya untuk mengembalikan harimau Bali ke alam liar telah dilakukan oleh beberapa organisasi konservasi, tetapi tantangan besar terus ada. Selain membangun kembali habitat yang sesuai, perlindungan terhadap spesies lain yang masih bertahan hidup di Bali juga harus diprioritaskan.
Kehilangan harimau Bali adalah pengingat penting akan dampak destruktif aktivitas manusia terhadap lingkungan alam. Upaya konservasi tidak hanya penting untuk menjaga keanekaragaman hayati, tetapi juga untuk memastikan warisan berharga seperti harimau Bali tidak hanya menjadi kenangan dalam buku sejarah, tetapi dapat terus hidup dan berkembang di alam liar.