• 6 June 2025

Ketahanan Pangan Menyesuaikan Kondisi Perubahan Iklim

Jagadtani - Ketahanan pangan menjadi isu krusial di era modern yang diwarnai oleh perubahan iklim yang semakin terasa. Fenomena seperti banjir, kekeringan, dan pola cuaca ekstrem mengancam keberlanjutan produksi pangan global.

Dalam menghadapi tantangan ini, solusi adaptasi menjadi kunci untuk memastikan kelangsungan sistem pangan dunia. Artikel ini membahas strategi adaptasi utama, termasuk diversifikasi sumber pangan, peran teknologi, kolaborasi lintas sektor dan negara, serta pentingnya pendidikan dan kesadaran masyarakat dalam meningkatkan ketahanan pangan di era modern.

Perubahan iklim memiliki dampak signifikan terhadap ketahanan pangan dan mengancam keamanan pangan di masa depan. Adanya pergeseran hujan atau kemarau seperti saat ini, mengakibatkan perubahan iklim yang dapat mengganggu produksi pertanian, meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir dan kekeringan, serta menghambat akses masyarakat terhadap pangan yang aman dan bergizi,” tutur Dr. Avliya.

Ketahanan pangan menjadi fokus utama dalam konteks global yang diwarnai oleh perubahan iklim yang semakin nyata. Fenomena perubahan cuaca ekstrem seperti banjir, kekeringan, dan pola cuaca yang tidak stabil telah mengganggu produksi pangan secara signifikan. Perubahan iklim berpengaruh terhadap ketahanan pangan karena menyebabkan terjadi pergeseran musim hujan atau kemarau yang sangat mempengaruhi pola dan waktu tanam tanaman pangan.

Hama Tikus Hambat Pertanian di Bekasi"Hama Tikus Hambat Pertanian di Bekasi"

Perubahan iklim ditandai dengan suhu yang semakin tinggi dan curah hujan yang semakin berkurang dan tidak menentu. Lembaga penelitian padi di Philipina melaporkan bahwa peningkatan suhu 1oC dapat mengakibatkan terjadinya penurunan panen padi sebesar10%. Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), perubahan iklim merupakan perubahan pola dan intensitas unsur-unsur iklim pada periode waktu (musim) tertentu dibandingkan dengan kondisi normal atau rata-ratanya historisnya (lebih dari 30 tahun).

Perubahan iklim dipicu oleh aktivitas manusia (antrophogenik) yang menghasilkan “emisi Gas Rumah Kaca”. Gas rumah kaca di atmosfir menghasilkan pemanasan global yang mengakibatkan terjadinya El Nino. El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normal yang mengakibatkan terjadinya penurunan curah hujan.

BMKG memprediksi El Nino mencapai puncaknya pada bulan Agustus hingga Oktober 2023 dengan intensitas lemah hingga kuat yang berpotensi mengakibatkan penurunan produksi pertanian. Penurunan produksi pertanian akan memicu kenaikan harga pangan yang selanjutnya berimbas pada penurunan daya beli pangan rumah tangga. Situasi ini akan meningkatkan jumlah daerah rawan pangan yang pada akhirnya akan menimbulkan terjadinya kasus kelaparan pangan ekstrim. Dalam menghadapi tantangan ini, strategi adaptasi menjadi penting untuk memastikan keberlanjutan sistem pangan dunia.

Kondisi pertanian di tengah El Nino "Kondisi pertanian di tengah El Nino "

Salah satu pendekatan utama dalam meningkatkan ketahanan pangan adalah dengan diversifikasi sumber pangan. Diversifikasi ini mencakup promosi pertanian yang beragam dan berkelanjutan, seperti pertanian organik, hidroponik, dan vertikultur. Selain itu, teknologi juga memainkan peran penting dalam meningkatkan ketahanan pangan.

Inovasi seperti pertanian resisi, bioteknologi, dan drone pertanian memungkinkan petani untuk lebih efisien dalam pengelolaan tanah dan air, serta meningkatkan produktivitas tanaman. Di samping itu, adaptasi terhadap perubahan iklim juga memerlukan kolaborasi lintas sektor dan negara serta peningkatan kesadaran masyarakat. Program kemitraan antara pemerintah, sektor swasta, dan organisasi nonpemerintah menjadi penting dalam mengintegrasikan pengetahuan dan sumber daya untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan.

Pendidikan dan kesadaran masyarakat juga merupakan faktor integral dalam mendukung solusi adaptasi, dengan kampanye penyuluhan dan pendidikan tentang praktik pertanian berkelanjutan serta pentingnya memilih makanan lokal dan musiman.

Drone pertanian "Drone pertanian "

Dengan demikian, artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang strategi adaptasi terhadap perubahan iklim dalam konteks ketahanan pangan di era modern

Adaptasi terhadap perubahan iklim menjadi kunci dalam memastikan kelangsungan sistem pangan dunia. Melalui strategi diversifikasi sumber pangan, penerapan teknologi pertanian yang inovatif, kolaborasi lintas sektor dan negara, serta peningkatan kesadaran masyarakat, kita dapat menciptakan sistem pangan yang lebih tangguh dan berkelanjutan. Meskipun tantangan yang kompleks terus muncul, solusi adaptasi yang holistik dan terintegrasi dapat membantu mengurangi risiko dan meningkatkan ketahanan pangan di masa depan.

Daftar Pustaka

FKM UI. 2024. Antisipasi Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketahanan Pangan:

Ciptakan Pelangi di Piringmu. https://www.fkm.ui.ac.id/antisipasi-dampak-perubahan-iklimterhadap-ketahanan-pangan-ciptakan-pelangi-di-piringmu/ . Diakses pada Sabtu 27 April 2024

Brida. 2023. Perubahan Iklim Mengancam Ketahanan Pangan. https://brida.badungkab.go.id/artikel/52693-perubahan-iklim-mengancam-ketahanan-pangan. Diakses pada Sabtu 27 April 2024

Departemen Komunikasi dan Informatika. 2011. Ketahanan Pangan Dalam Perubahan Global. EBook diakses pada 28 April 2024

Related News