Potensi Ubi Jalar Dalam Industri Reformasi Pangan
Jagadtani - Ubi jalar atau ketela rambat (Ipomme Batatas juga dikenal sebagai sel bun, adalah jenis umbi-umbian yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan umbi-umbian lainnya.
Keunggulan ini termasuk kandungan energi tinggi dan karbohidrat yang dapat dikonsumsi dengan cepat, serta beberapa zat penting untuk tubuh, termasuk vitamin, mineral, serat, dan anthocyanin, yang merupakan antioksidan yang terutama ditemukan dalam ubi jalar merah dan ungu.
Ubi jalar ungu termasuk anthocyanin, yang memiliki sifat fisiologis seperti anti-bakteri, anti-kanker, dan perlindungan terhadap penyakit jantung, stroke, dan kerusakan hati. Karena konsentrasi 20 kali lebih tinggi dari bahan aktif selenium dan lodine daripada varietas kentang manis lainnya, kentang ungu mungkin memiliki sifat anti-kanker. (Sarwono, 2005).
Penggunaan ubi jalar sebagai makanan telah digunakan secara optimal di beberapa negara maju, termasuk Amerika, Jepang, Korea, Cina, dan Taiwan. Ini termasuk berbagai produk makanan seperti kue, kacang instant, tepung, saus, chip, roti, sirup, dan makanan bayi yang dikemas dalam wadah yang menarik untuk meningkatkan nilai ekonomi ubi jalar.
Di Jepang, kacang-kacangan – khususnya kentang manis – bahkan disiapkan sebagai hidangan utama, sejauh ini kacang manis harganya empat kali lebih mahal dari kacang gandum dan dua kali lebih banyak di Korea. (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2008).
Meskipun ubi jalae juga terkenal di Indonesia, penggunaan mereka sebagai makanan ringan masih agak terbatas dan sering melibatkan pemrosesan minimal. Ubi jalar hanya dikembangkan sebagai berbagai macam produk kuliner di kota Malang. Sebuah perusahaan bernama SPAT memproduksi kue kentang manis, es krim, dan beberapa jenis bakpaw.
Potensi Ubi Jalar
Mengingat nilai gizi dan fleksibilitas material mereka, ubi jalar memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan baku di sektor makanan. Salah satu komoditas tanaman makanan yang mudah tumbuh, tidak sensitif terhadap musim, dan dapat disesuaikan dengan semua wilayah Indonesia adalah sumber daya ubi jalar. Indonesia adalah produsen kentang manis terbesar keempat di dunia, setelah China, Uganda, dan Nigeria, menurut Sarwono. (2005:14). Ubi jalar dapat menghasilkan lebih dari 30 ton per hektar ketika dipanen setiap empat bulan, tergantung pada teknik kultivasi dan pengolahan, komposisi tanah, dan varietas benih yang digunakan. Ini adalah situasi di sejumlah lokasi di Indonesia, meskipun output rata-rata negara untuk ubi jalar hanya 12 ton/ha.
Fleksibitas ubi jalar
Karena tingkat fleksibilitas yang tinggi, ubi jalar dapat dibuat menjadi tepung selain diproses dari bahan mentah. Ubi jalar bahkan lebih serbaguna ketika diproses sebagai tepung, berfungsi sebagai alternatif untuk tepung gandum untuk digunakan sebagai bahan baku di sektor pengolahan makanan. Barang kering, seperti tepung, juga dapat diangkut dan disimpan tanpa membutuhkan ruang yang besar karena mereka tidak bereaksi dengan enzim.
Penyerapan Ubi Jalar
Penerimaan produk makanan oleh masyarakat akan menentukan apakah itu bertahan sebagai bisnis. Penerimaan produk makanan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, sebagian besar terkait dengan bahan baku yang digunakan, seperti rasa, warna, aroma, dan tekstur produk. Jika ubi jalar digunakan sebagai bahan baku dalam industri makanan, ini tidak diragukan lagi dapat diterima karena ubi jalar memiliki rasa yang baik yang dapat ditingkatkan untuk menciptakan produk yang diinginkan.
Kandungan Nutrisi pada Ubi Jalar
Ubi jalar harus menjadi pilihan untuk diet sehari-hari semua orang. Makanan ini memiliki banyak vitamin A yang disimpan di dalamnya, sehingga lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Selain itu, ubi jalar menyediakan 37% dari vitamin C yang dibutuhkan oleh tubuh.
Dengan hanya 105 kalori, ubi jalar rebus adalah pilihan yang sehat bagi siapa saja yang mencoba menurunkan berat badan. Ubi jalar sebenarnya memiliki sangat sedikit lemak dan banyak serat. Ubi jalar juga mengandung sejumlah besar mangan (25 persen), vitamin B6 (14 persen), dan kalium. (9 persen).
1. Kolin
Zat yang penting dan penting untuk tubuh adalah kolin. Kemampuannya untuk mendukung reaksi zat yang membantu dalam penyerapan lemak, mendukung sel-sel saraf, dan mempertahankan integritas membran sel adalah mengapa itu disebut serbaguna. Selain itu, kolin telah terbukti sangat bermanfaat untuk memori, belajar, kontraksi otot, dan tidur. Menurut sebuah studi, ekstrak kentang manis memiliki sifat anti-inflamasi dan radikal bebas yang bertentangan.
2. Serat dan kalium
Sekitar 438 miligram kalium dan hingga 4 gram serat dapat ditemukan dalam ubi jalar. Sangat penting untuk memahami bahwa dua senyawa ini hadir dalam kulit ubi jalar. Walaupun ubi jalar memiliki kulit ungu, coklat, atau kuning, namun nutrisi yang terkandung didalamnya tetap sama.
3. Beta karoten
Ubi jalar mendapatkan warna hidup mereka dari bahan kimia ini, yang juga memiliki beberapa manfaat kesehatan. Selain menunda proses penuaan, beta-karoten melindungi terhadap kondisi seperti asma, kanker, dan penyakit jantung. Makan makanan tinggi beta-karoten dapat membantu membangun kekebalan tubuh, mengurangi kerusakan saraf, dan memperbaiki kerusakan mata karena tubuh mengubah beta karoten menjadi vitamin A.