• 27 July 2024

Sambut Idul Adha, Pedagang Sapi Siapkan Hewan Sehat

uploads/news/2024/05/sapi-kurban-5834864c5ba6f81.jpg

"Dengan harapan dapat terjual habis tanpa adanya kendala penyakit hewan ternak, pedagang hewan kurban, khususnya sapi telah siap menyambut perayaan Idul Adha."

 

 

Jagadtani - Idul Adha menjadi momen yang ditunggu oleh para peternak hingga penjual hewan kurban. Menjelang satu bulan perayaan, biasanya lapak - lapak hewan kurban dadakan akan mulai terlihat di sepanjang jalan. Tujuannya agar mempermudah masyarakat Muslim membeli hewan kurbannya.

Hewan kurban yang digunakan, mulai dari domba, kambing, kerbau dan sapi. Khusus sapi, harapan tertinggi bagi peternak Dan penjual sapi tidak ada penyakit yang menghambat penjualannya.

Dilansir dari Detik News berdasarkan ketetapan SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Idul Adha 2024 diperingati pada 17 Juni 2024. Untuk itu mengingat adanya salah satu peringatan penting yaitu diselenggarakannya Ibadah Qurban.

Berkaca pada Idul Adha pada tahun lalu tentang maraknya kasus hewan kurban yang terjangkit penyakit “Lato-Lato” atau LSD (Lumpy Skin Disease) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) para pedagang tidak ingin hal serupa terjadi lagi, karena akan berdampak besar kepada penjualan hewan kurban mereka.

Pada Idul Adha 2024, perhatian terhadap kesehatan hewan kurban menjadi prioritas utama untuk memastikan bahwa hewan yang disajikan untuk kurban bebas dari penyakit dan aman untuk dikonsumsi oleh umat muslim. Kesadaran akan pentingnya kesehatan hewan kurban adalah langkah awal dalam memastikan bahwa ritual kurban berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

Seperti yang dirasakan juga oleh Febri Susanto sebagai pedagang hewan kurban dimana menjaga kesehatan hewan kurban dagangannya menjadi prioritas utama pada momen-momen menjelang Idul Adha tahun ini. 

“Untuk persiapan hewan kurban untuk Idul Adha tahun ini biasanya yang bertanggung jawab itu adalah kepala kandang bersama para pekerja kandang dan berkoordinasi dengan owner atau pemilik kandang.” Ujar Febri Susanto sat ditemui secara langsung.

Beliau juga menjelaskan dimana tempat mereka menjual hewan qurban, yaitu di pinggir-pinggir jalan yang banyak dilewati oleh masyarakat atau dekat dengan pemukiman penduduk. 

“Untuk perizinannya biasanya dari tim Dinas Peternakan melakukan survei langsung untuk mengecek kesehatan hewan kurban seperti pengecekan mata, kotoran, dan apakah ada penyakit kulit. Ketika sudah melalui pengecekan dan hewan kurban sudah dipastikan sehat, Dinas Peternakan akan mengeluarkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).” Ucapnya.

Dengan itu beliau menjelaskan bagaimana cara untuk mencegah agar tidak adanya hewan kurban yang terkena penyakit “Lato-Lato” dan PMK dengan cara memperhatikan Biosekuriti dan Sanitasinya, menjalankan SOP dengan menyuntikkan injeksi vitamin dan melakukan pemandian hewan kurban berskala.

Dalam menjelang peringatan Idul Adha 2024, perhatian terhadap kesehatan hewan kurban menjadi fokus utama bagi para pedagang seperti Febri Susanto (25). Kesadaran akan pentingnya kesehatan hewan kurban bukan hanya menjadi tanggung jawab individu, namun juga merupakan langkah awal dalam memastikan bahwa ritual kurban berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

Dengan perhatian dan tindakan preventif seperti pengecekan kesehatan oleh Dinas Peternakan, pemberian injeksi vitamin, dan pemandian hewan kurban berskala, diharapkan dapat mencegah terjadinya penyebaran penyakit "Lato-Lato" atau LSD (Lumpy Skin Diease) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dengan demikian, momen Idul Adha dapat dirayakan dengan khidmat dan aman bagi seluruh umat Muslim.

Related News