• 9 October 2024

Mengubah air beras menjadi pupuk organik cair

uploads/news/2024/05/mengubah-air-beras-menjadi-91651456f71c462.jpg

"Kebutuhan pupuk untuk meningkatkan tanaman sangat dibutuhkan sehingga sangat diperlukan. Berbagai bahan dijadikan alternatif agar dapat membuat pupuk, termasuk cucian air beras."

Jagadtani - Nasi sudah menjadi makanan pokok yang sering dikonsumsi untuk banyak warga Indonesia. Sering kali kita mencuci beras untuk membersihkan kotoran yang menempel di kulit, mulai dari sisa gabah, serangga kecil pemakan beras, butiran kerikil, atau kotoran lainnya.

Pada saat mencuci beras air akan berubah menjadi putih keruh, dan biasanya air sisa tersebut dianggap kotor dan limbah sehingga dianggap sebagai sesuatu yang tidak bermanfaat karena mengira jika kandungan air tersebut mengandung jenis bakteri yang jahat.

Padahal kandungan dari air beras memiliki bakteri yang bermanfaat untuk tanaman, dan juga nutrisi lainnya seperti vitamin B1 B3 B6, besi, sulfur, magnesium, kalsium, kalium, fosfor, nitrogen. 

Manfaat dari air cucian beras antara lain : 

  1. membantu beberapa hormon yang ada pada tanaman sehingga bisa merangsang pertumbuhan pucuk daun
  2. membawa makanan ke seluruh sel pada daun dan batang
  3. mengandung zat pati
  4. menghambat pertumbuhan patogen
  5. mengurangi syok transplantasi
  6. sebagai sumber energi
  7. membantu proses fotosintesis
  8. mencegah tanaman layu
  9. mempercepat pertumbuhan bunga dan buah.

Air beras sebenarnya dapat langsung diaplikasikan ke tanaman, tetapi jika air beras menjadi lebih baik dapat melewati tahap pembuatan untuk dijadikan pupuk organik cair : 

  1. Masukan air beras 2 L kedalam wadah penampungan yang bersih.
  2. Lalu tuangkan cairan EM4 sekitar 20 mL.
  3. Masukan 2 sdm gula pasir, bisa juga diganti gula merah atau gula aren. untuk memberikan tambahan nutrisi dan sumber energi bagi mikroorganisme untuk membantu proses fermentasi.
  4. Aduk bahan hingga rata, pastikan semua bahan tercampur dengan baik.
  5. Lalu dilanjutkan untuk fermentasi dengan menutup wadah dengan rapat, hal ini dilakukan untuk menghindari masuknya serangga atau mikroba yang tidak diinginkan. Jika wadah yang digunakan transparan, bungkus dengan plastik hitam.
  6. Lama waktu fermentasi sekiranya 2 minggu. Tidak lupa untuk membuka tutup wadah untuk mengeluarkan uap.
  7. Setelah proses fermentasi selesai, air beras sudah menjadi pupuk organik cair. Sebelum diaplikasikan ke tanaman, tuang sekitar 20 ml kedalam air yang berisi 1 L.

Ada beberapa yang perlu diketahui penggunaan air beras agar tidak fatal:

Perlu diketahui jika penyiraman dengan air beras cukup seminggu 1x dan maksimal seminggu 2x, karena jika terlalu sering tanaman akan overdosis karena kandungan dari air beras tersebut, dan adanya penumpukan pati pada tanaman

Selanjutnya jangan menyimpan air beras yang tidak difermentasi. Jika ingin menggunakan air beras yang murni, maka air cucian beras yang baru langsung digunakan. Alasan mengapa air beras yang disimpan terlalu lama tanpa fermentasi akan merusak kandungan zat aktif dan berakhir menjadi racun untuk tanaman.

Lalu wadah penyimpanan di tempat terang. Jika kalian menggunakan wadah yang transparan, bungkus dengan plastik hitam, dan jauhkan dari hujan dan sinar matahari.

Dan jika ingin membuka tutup wadah, usahakan untuk berhati-hati agar tetap dalam keadaan bersih agar tidak bersentuh dengan bakteri yang diinginkan. Sehingga pupuk organik cair dapat tahan lama.

Related News