Keresahan Petani Tadah Hujan Hadapi Perubahan Musim
"Perubahan musim menjadi kendala terbesar bagi sektor pertanian. Kebutuhan air yang terkadang mengandalkan curah hujan begitu besar bagi petani tadah hujan "
Jagadtani - Petani tanah tadah hujan di Lido kabupaten Bogor, menjadi fokus perhatian karena prediksi BMKG tentang musim kemarau yang akan datang.
Mereka menghadapi situasi yang sulit karena musim kemarau yang diperkirakan akan tiba, yang dapat mengganggu pola tanam dan pasokan air untuk pertanian.
Musim kemarau yang panjang belakangan ini telah menyulitkan para petani di daerah Lido, Kabupaten bogor. Prediksi BMKG menyatakan, musim kemarau 2024 mulai terjadi pada Mei 2024 dan puncaknya berlangsung Juli 2024.
Ada berbagai jenis pertanian yang di tanam di tanah tadah hujan (Tanah darat) yang berlokasi di Lido Bogor salah satunya adalah singkong, ubi jalar, jagung, dan palawija namun kendala di pertanian tanah tadah hujan itu pada saat musim kemarau berkepanjangan lebih menggunakan pengairan air hujan.
Lido, Bogor, adalah daerah yang sangat bergantung pada pertanian tanah tadah hujan sebagai sumber penghidupan. Petain di sana merasa khawatir karena mereka harus mengandalkan hujan untuk menyirami tanaman mereka. Ketika musim kemarau tiba, pasokan air yang diperlukan untuk pertanian bisa berkurang, menyebabkan masalah bagi tanaman mereka. Petani sedang mencari solusi untuk menghadapi musim kemarau, termasuk strategi pengelolaan air yang lebih baik dan budidaya pengembang untuk memenuhi kebutuhan khusus dan lingkungan pertanian (varietas).
Menurut penuturan beberapa petani yang kami temui, salah satunya Bapak Ujang Dawing, seorang petani di Lido, Bogor mengutarakan bahwa “sekalipun tumbuh hasil panen dari tanaman tersebut tidak akan memiliki hasil yang maksimal bahkan dari warna daun tidak berwarna hijau melainkan daun tersebut berwarna hijau kekuningan adapun permasalahan yang dihadapi oleh para petani pada saat musim kemarau akan gagal panen bahkan apa yang di tanam bisa tidak tumbuh sama sekali dan pada umumnya para petani pada musim kemarau menunda untuk menanam terkecuali untuk satu tanaman yaitu singkong lain dari pada itu tidak akan tumbuh dengan sempurna
Demikian hasil dari wawancara dengan narasumber terkait pertanian tanah tadah hujan (tanah darat) adaupun solusi dari narasumber tersebut adalah melakukan penyiraman terhadap tanaman dalam satu hari dua kali yaitu pagi dan sore hari walaupun tidak menghasilkan hasil yang maksimal namun itulah upaya yang dilakukan oleh petani tersebut.
Sumber:
- Prediksi Musim Kemarau Tahun 2024 di Indonesia | BMKG
- Meningkatkan Produktivitas Padi di Sawah Tadah Hujan - Kompas.id