• 18 October 2024

Jamur Akar Putih Musuh Petani Cengkeh Sedonomulyo

uploads/news/2024/05/jamur-akar-putih-musuh-66248ac9702462b.jpg

"Tanaman cengkeh sebagai tanaman endemik Maluku Utara memang sangat menjanjikan. Namun hama yang kerap menyerang dapat menurunkan nilai jual hingga berujung gagal panen."

 

Jagadtani - Masuk dalam famili Myrtaceae, tanaman cengkeh (Syzigium aromaticum) menjadi salah satu rempah primadona yang menjanjikan. Tak salah bila pernah diperebutkan oleh bangsa eropa. 

Namun dibalik kesuksesan petani cengkeh, mereka selalu menghadapi permasalahan dengan munculnya jamur akar putih yang berdampak kematian pada pohon cengkeh.

Jamur Rigidoporus lignosus atau biasa disebut dengan Jamur Akar Putih pada umumnya di saat menyerang pohon cengkeh diawali dengan adanya gejala seperti daun tampak kusam, kurang terlihat mengkilap seperti daun yang sehat, dan posisi daun akan berubah melengkung ke bawah (daun yang sehat berbentuk seperti perahu).

Selanjutnya daun-daun tampak mulai menguning hingga rontok. Pada pohon cengkeh yang sudah dewasa, daun akan gugur disertai dengan matinya ranting yang menyebabkan pohon yang memiliki mempunyai mahkota yang mulai berguguran juga. 

Biasanya pada pohon cengkeh yang mengalami sakit kadang-kadang membentuk bunga dan buah sebelum masanya. Pada stadia lanjut pada akar akan terjadi proses membusuk, sehingga pohon mudah rebah. Perlunya mendeteksi sejak dini supaya segera diketahui adanya Jamur Akar Putih tersebut, biasanya disekitar pangkal batang bila ditutup mulsa/serasah akan terdapat benang-benang miselium jamur (rizomorf) berwarna putih hingga menjalar sepanjang akar.

Permasalahan besar yang dialami petani cengkeh adalah ketakutan terhadap hama/Jamur Rigidoporus Lignosus atau yang biasa disebut dengan Jamur Akar Putih. Mereka harus mengeluarkan modal besar untuk mengatasi jamur tersebut. Seperti yang dikeluhkan seorang petani cengkeh bapak Triyono (65) “sudah hampir 2 tahun pohon cengkeh lambat laun mulai mati, yang membuat hasil panen kebun pohon cengkeh saya tidak merata” ucap Tiyono kepada Meda (25/04).

Menurutnya, penyebab dari hasil panen kebun pohon cengkeh yang tidak merata ini dikarenakan banyaknya Jamur Akar Putih (Jamur Rigidoporus Lignosus) yang menempel pada batang-batang pohon cengkeh tersebut.

Bahkan setiap pohon cengkeh, puluhan Jamur Akar Putih tersebut telah menempel, sehingga lama kelamaan mengakibatkan gagal panen pada ribuan pohon cengkeh.

Perlu diketahui untuk mendeteksi dini adanya Jamur Akar Putih pada pohon cengkeh dapat dilakukan hal sebagai berikut: adanya serangan Jamur Akar Putih, leher akar pohon yang dicurigai ditutup dengan serasah (mulsa). Setelah 3 minggu pada leher akar pohon sakit akan tumbuh miselium jamur berwarna putih.

Sebagai petani cengkeh, Triyono memiliki pandangan bahwa seseorang pasti akan berhasil asalkan mau berpikir dan terus berusaha serta belajar, seperti mencari solusi untuk mengatasi masalah Jamur Akar Putih yang ada di pohon cengkeh.

“Saya sudah melakukan Pemupukan tanaman dengan pupuk yang sesuai dengan jenis dan dosis anjuran. mulai dari diberikan pupuk organik (pupuk kandang, kompos, atau pupuk hijau) dan pulih pupuk buatan (KCl, TSP, Urea, dan Dolomit). Namun pohon cengkeh mati tidak bisa dihindarkan ditambah siklus cuaca yang tidak stabil membuat pohon cengkeh mati.” ujar Triyono.

Syukurnya dampak Jamur tersebut tidak menyerang pada bibit cengkeh, namun dengan adanya jamur tersebut membuat penurunan panen yang sangat banyak dari pada biasanya.

Related News