Kementan Pastikan Pompanisasi Berjalan Lancar Di Sukabumi
Dalam menghadapi musim kemarau yang menggantikan perubahan iklim ekstrim (El Nino), program pompanisasi dapat menjadi solusi bagi sektor pertanian.
Untuk memastikan program pompanisasi berjalan Lancar, Kementerian Pertanian (Kementan) mengunjungi Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang telah berjalan dengan sangat baik. Program tersebut merupakan langkah nyata yang saat ini emerintah terus menargetkan perluasan areal tanam (PAT) hingga 6.522 hektare.
Diketahui, pompanisasi di Sukabumi tersebar di 17 Kecamatan. Di antaranya ada di Kecamatan Ciemas, Cibitung, Cidadap hingga wilayah pesisir Palabuhanratu. Sementara program pompa di Jawa Barat terus bergerak untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.
"Saat ini di Kecamatan Ciemas ada sekitar 45 hektare yang terus diairi dan masih akan bertambah ke titik-titik lainya. Jadi saya melihat progresnya sudah berjalan dengan sangat baik," ujar Dirjen PSP Kementan, Ali Jamil saat meninjau langsung program pompanisasi di Sukabumi, Selasa, (04/06).
Ali Jamil mengatakan, rata-rata indeks pertanaman di Kecamatan Ciemas baru satu kali dalam setahun. Namun berkat pompa, progres pertanaman semakin membaik dan mengarah pada 3 kali dalam setahun. Hal ini karena pemerintah terus memperkuat bibit, benih hingga pupuk yang naik 100 persen.
"Tadinya IP-nya baru 1 kali dalam setahun artinya satu kali tanam setahun. Nah berkat dengan adanya program Pak Presiden, Pak Menteri Pertanian semua ada potensi untuk meningkatkan indeks pertanaman padi pada lahan sawah tadah hujan di Sukabumi," katanya.
Menurut Ali Jamil, perluasan areal tanam di Indonesia ditargetkan mencapai 1 juta hektare untuk mengejar ketertinggalan produksi yang sempat menurun akibat el nino dan juga perubahan cuaca. Target tersebut semakin terlihat mengingat pemerintah terus menambah pompa dan juga alokasi pupuk hingga 9,55 juta ton.
"Kita harapkan antara bulan Agustus atau September mendatang kita sudah panen raya. Kami yakin program pompa yang dibantu langsung jajaran TNI dapat berjalan dengan optimal," jelasnya.
Sebagai informasi, PAT adalah instruksi Menteri Pertanian melalui Kepmentan No. 243/2024 tentang Satgas Antisipasi Darurat Pangan untuk melalukan pertambahan areal tanam, khususnya di kabupaten Sukabumi, melalui pompanisasi dan penanaman padi gogo dalam rangka menghadapi musim kemarau panjang. Adapun potensi sawah tadah hujan (STH) di Kabupaten Sukabumi mencapai 17.599 hektare dan sudah terealisasi 30,16 persen atau seluas 5.307,86 hektare per 30 Mei 2024.
Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong perluasan areal tanam dan juga progres pompanisasi sebagai solusi cepat masa depan bangsa dalam menghadapi musim kering sesuai prediksi BMKG.
"Kami mendorong sepenuhnya pompanisasi untuk peningkatan produksi dan perluasan areal tanam," katanya.