Raja Lele Jumbo, Harga Lele Kurang Menguntungkan Peternak
"Harga Ikan lele selalu berada diangka yang lebih rendah dibandingkan harga ikan air tawar lainnya. Padahal kandungan nutrisi ikan lele lebih tinggi sehingga memiliki nilai gizi yang tinggi."
Jagadtani - Budidaya ikan lele menjadi bisnis yang menjanjikan, namun kerap menghadapi masalah dengan berbagai hal sehingga membuat peternak melakukan segala cara agar dapat bertahan.
Masalah utama adalah perubahan iklim yang terjadi pada beberapa tahun belakangan ini. Ketika musim kemarau , kebutuhan air harus disuplai menggunakan bantuan mesin air.
Sementara ketika intensitas air hujan sangat tinggi membuat banjir dapat menghanyutkan ikan yang berada di kolam emoang. Tentunya kendala tersebut membutuhkan perhatian khusus
Hal ini dilakukan oleh Muhammad Reza Ahmad sebagai peternak Ikan Lele di daerah Gunung Sindur, kabupaten Bogor. Dengan mengusung nama Raja Lele Jumbo, dirinya pernah merasakan kejayaan dari beternak ikan lele.
"Sejak memulai usaha beternak ikan lele pada masa pandemi Covid-19, saya dapat merasakan keberhasilan dari hasil panen melalui 80 empang. Namun kendala mulai datang ketika musim berubah dengan cepat. Saya pernah kehilangan ikan karena banjir datang."
Sementara untuk harga pakan ikan yang terkadang melambung tinggi. Untuk mengatasi permasalahan pakan ikan Lele, dapat menggunakan pakan pengganti berupa telur ayam yang pecah.
"Untuk mengatasi kenaikan pakan, setiap peternak memiliki cara sendiri agar tetap memberikan keuntungan. Di Raja Lele Jumbo, kami menambahkan telur yang pecah. Hal ini agar ikan tetap mendapatkan protein untuk meningkatkan pertumbuhannnya."
Dengan harga ikan Lele yang relatif lebih rendah, membuat Muhammad Reza Ahmad berusaha agar dapat bertahan melalui sistem panen bergantian.
"Saat ini tidak semua empang digunakan, musim kemarau yang mulai datang membuat kami harus fokus pada beberapa saja. Paling tidak masih dapat berproduksi memenuhi permintaan konsumen." Pungkas pria lulusan Sarjana ini.