Terapkan Ilmu Akademi, Sukses Budidaya Ikan dan Konsultan
"Memanfaatkan ilmu dari hasil menempuh pendidikan, tentu menjadi langkah terbaik. Selain dapat berinovasi, tentunya memungkinkan membuka lapangan pekerjaan. Termasuk pada sektor perikanan, seperti yang dilakukan lulusan perikanan dari University Brawijaya ini."
Jagadtani - Memiliki kegemaran berternak ikan hingga mengantarkan dirinya lulus dari jurusan perikanan di kampus Brawijaya, Muhammad Gandara Ichsan Nugraha telah menjalani bisnis budidaya ikan konsumsi sejak 2017.
Dengan mendirikan Julakan Fish Farm dengan nama perusahaan PT Juragan Eternak Indonesia, Muhammad Gandara Ichsan Nugraha telah sukses sebagai penyedia bibit ikan konsumsi dan sekaligus menjadi konsultan di bidang perikanan.
"Awalnya memang melakukan budidaya ikan lele pembesaran. Namun seiring meningkatnya permintaan hingga harus mencari suplai tambahan dari peternak lainnya, lambat laun saya memutuskan lebih fokus menyediakan bibit ikan lele maupun ikan air tawar konsumsi lainnya." Ungkap Gandara pada tim Jagadtani.
Peluang bisnis makin terbuka dengan menjadi konsultan perikanan bagi mereka yang ingin memulai budidaya ikan konsumsi, khususnya lele.
"Dengan ilmu pengetahuan tentang perikanan sesuai jurusan ketika kuliah dan pengalaman budidaya, saya mulai membantu mereka yang akan memulai budidaya." Ujar pria berusia 29 tahun ini.
Selain menjadi konsultan, Julakan Fish Farm juga mengadakan pelatihan setiap minggu. "Kami tidak hanya mengadakan pelatihan, tetapi juga melakukan pendampingan secara langsung untuk mengetahui karakter air hingga lingkungan agar penerapan budidaya dapat berhasil. Termasuk ketika mengalami kendala dalam budidaya ikan konsumsi." Ungkap Gandara.
Agar hasil lebih maksimal, PT Juragan Eternak Indonesia juga menyediakan bibit ikan konsumsi, seperti lele, nila dan jenis ikan air tawar lainnya.
Bicara tentang bibit lele biasanya diperoleh dari peternak bersertifikasi, tujuannya agar kualitas ikan yang dikonsumsi akan terjamin.
Untuk sistem budidaya ikan yang diterapkan di Julakan Fish Farm adalah semi intensif, "Kami masih menggunakan metode sederhana atau semi intensif dengan mengurangi jumlah air sebelum pemberian pakan, memainkan bakteri pengurai hingga mengurangi air sebanyak 30 persen ketika plankton blooming. Hal ini kami Lakukan karena skala padat tebarnya hanya 3.000 - 3.500 ekor untuk kolam ukuran diameter 3 meter." Pungkasnya.
Lebih lanjut, Muhammad Gandara Ichsan Nugraha mengatakan penerapan metode budidaya harus disesuaikan dengan kondisi berbagai hal. Intinya teori dan praktek akan berbeda karena menangani mahkluk hidup dengan kualitas air dan lingkungan yang berbeda.
Hal terutama untuk menggeluti budidaya ikan konsumsi harus dari hati, jangan langsung memikirkan bisnisnya.