• 8 September 2024

Budidaya Emas Hijau Vanili Yang Masih Menjanjikan

uploads/news/2024/06/budidaya-emas-hijau-vanili-723495b52dfd2d4.jpeg

 "Dikenal sebagai emas hijau, budidaya Vanili memang masih belum banyak yang meliriknya. Dengan harga yang menjanjikan, budidaya Vanili berpeluang mendatangkan cuan melimpah."

Jagadtani - Vanili menjadi salah satu komoditas perkebunan yang saat ini memiliki nilai ekonomi tinggi. 1 kilogram vanili kering saat ini bisa dibanderol dengan harga Rp 3 juta hingga Rp 5 juta rupiah. Pada era 1976 hingga 1977, wilayah Perbukitan Menoreh di Kulon Progo - Yogyakarta menjadi wilayah penghasil vanili. Bahkan masa itu disebut sebagai masa kejayaan emas hijau Bumi Menoreh.

Laki-laki yang kini berusia 60 tahun itu telah menjadi petani vanili sejak tahun 2014. Ketika itu, Heri turut terjun dalam dunia budidaya vanili lantaran sang ayah merupakan petani vanili. Heri meneruskan usaha budidaya vanili milik keluarganya.

Vanili atau vanilla planifolia adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa dijadikan sebagai pengharum makanan. Bubuk ini dihasilkan dari buahnya yang berbentuk polong. Jika vanili kualitas menengah harganya berkisar Rp15 ribu per 50 milimeter, maka vanili dengan kualitas super dilepas dengan harga menembus jutaan rupiah.

“Vanili termasuk tanaman yang menjanjikan karena harganya juga yang masih tinggi, masa panen vanili itu biasanya 1 tahun sekali pada bulan Mei ataupun Juni. Pada waktu tersebut, kita dapat mengetahui kualitas vanilinya yang menjanjikan” ujarnya sabtu (1/6/2024).

Kualitas vanili dapat ditentukan oleh usia panen, jumlah buah per tandan, dan proses pasca panen. Umumnya, kematangan vanili berada di usia 8-9 bulan, tetapi kebanyakan petani di Indonesia memanen vanili di usia 3-4 bulan karena ingin cepat mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhannya. Pengetahuan petani yang masih terbatas dalam melakukan kegiatan pasca panen vanili menjadi faktor penyebab kualitas vanili Indonesia rendah di standar internasional. Oleh karena itu, kualitas vanili Indonesia perlu ditingkatkan agar volume dan nilai ekspor vanili Indonesia meningkat.

Heri sendiri berharap agar harga vanili tetap stabil untuk menyemangati para petani vanili. Perawatan vanili pun terbilang sangat mudah seperti 2-3 sehari untuk melakukan pengecekan dan sekaligus melihat perkembangan di perkebunan vanili.

"Ketika melakukan pengontrolan tanaman vanili, kita bisa barengi dengan membersihkan rumput yang dapat mengganggu pertumbuhan." Jelasnya.

Untuk penjualan, Heri mengakui telah mempunyai beberapa konsumen seperti, tengkulak, dan ke berbagai pedagang eceran dan secara online. 

Related News