Bio Etanol Tebu Sebagai Ketahanan Energi Terbarukan
"Kebutuhan energi dapat diperoleh dari berbagai sumber daya alam yang tersedia, termasuk dari tumbuhan. Tanaman tebu dapat menjadi bahan baku bio ethanol yang sangat bermanfaat bagi kehidupan.'
Jagadtani - Sebagai negara dengan sumber daya alam yang melimpah, sudah tidak aneh bila Indonesia turut menjadi fokus dunia dalam pelestarian sumber daya alam. Tahun 2024 ini, Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah dalam perhelatan “10th World Water Forum” dan acara sudah berlangsung pada akhir bulan Mei lalu.
Kita mungkin cukup awam dengan istilah World Water Forum, lalu apa aitu World Water Forum? Dilansir dari web Kemenparekraf, World Water Forum adalah salah satu forum internasional yang melibatkan pemangku kepentingan dunia berkaitan dengan air. Dalam forum ini akan ada banyak isu-isu air global yang dibahas.
Dengan mengusung tema “Water for Shared Prosperity” semua pihak diharapkan berdiskusi mengenai permasalah air di dunia. Khususnya berkaitan dengan kebijakan tata kelola air dan sanitasi dunia. Dengan melibatkan 13.448 orang dari 138 negara, forum ini diharapkan bisa menjadi upaya dalam mengatasi isu-isu air di dunia.
Hal menarik dari World Water Forum kali ini salah satunya adalah aspek ketahanan pangan yang juga turut dibahas. Seperti yang kita tahu, sanitasi air juga erat kaitannya dengan ketahanan pangan. Indonesia sendiri sudah sejak lama memasang mata terhadap ketahanan pangan.
Menurut UU No. 18/2012 tentang Pangan, ketahanan pangan adalah “Kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan”.
Ketahanan pangan ini hanya sebagian dari usaha Indonesia dalam membentuk Kedaulatan Pangan (Food Soveregnity) dengan Kemandirian Pangan (Food Resilience) serta Kemanan Pangan (Food Safety). Sanitasi air juga termasuk ke dalam usaha keamanan pangan.
Salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan adalah dengan memaksimalkan produksi pangan dalam negeri, khususnya adalah industri gula. Sejak tahun 2015-2020 permintaan gula domestik selalu tiga kali lebih banyak dibandingkan penawarannya.
Dilansir dari CNBC Indonesia, Dirjen Industri Argo Kemenperin menyatakan bahwa kebutuhan gula nasional pada tahun 2023 lalu diperkirakan mencapai 7 juta ton, sementara produksi sekitar 2 juta ton, sehingga Indonesia harus melakukan import gula guna memenuhi dan mencukupu kebutuhan dalam negeri.
Berbagai upaya sudah dilakukan untuk meningkatkan ketahanan gula di Indonesia. Pada tahun 2022, Presiden Jokowi meluncurkan program Bioetanol Tebu Untuk Ketahanan Energi. Program ini diharapkan bisa menjadi solusi peningkatan jumlah produksi bioetanol nasional dari 40 ribu kiloliter di tahun 2022 menjadi 1,2 juta kiloliter di tahun 2030 dan menjadi potensi campuran BBM jenis minyak bensin “Kalau tebu ini berhasil, kemudian B30 sawit itu bisa ditingkatkan lagi, ini akan memperkuat ketahanan energi negara kita, Indonesia,” ucap Jokowi, dilansir dari esdm.go.id.
Demi mencapai kemandirian pangan, Jokowi juga meminta para pegiat industri gula dan petani tanah air dapat bekerja sama dengan baik guna meningkatkan mesin-mesin teknologi produksi gula.
Untuk memperkuat ekosistem gula nasional, ID Food juga bekerja sama dengan PT Pupuk Indonesia dalam rangka meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani tebu melalui Program Makmur. Berdasarkan keterangan Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan, Program Makmur sendiri merupakan program close loop pertanian hasil dari kolaborasi beberapa perusahaan BUMN. Sejak tahun 2021, Program Makmur telah berlangsung di 24 provinsi Indonesia yang meliputi lima komoditas yaitu, tebu, jagung, padi, kopi dan kelapa sawit.
Sumber
https://www.bulog.co.id/beraspangan/ketahanan-pangan/
https://idfood.co.id/blog/makmur-petani-tebu
https://kemenparekraf.go.id/ragam-pariwisata/persiapan-world-water-forum-2024-mengapa-penting-bagi-pariwisata-indonesia
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/presiden-jokowi-luncurkan-program-bioetanol-tebu-untuk-ketahanan-energi