E-Bilaperdu, Aplikasi Solusi Pertanian Banyuwangi
“Kami harapkan ini bisa menjembatani kalangan anak muda yang ingin menggeluti sektor pertanian. Selain berbagai informasi yang sudah dapat diakses di internet, jika mereka menemukan problem dan bingung, silakan akses layanan e-Bilaperdu ini.”
BANYUWANGI - Dalam menanggulangi serangan hama dan berbagai masalah pertanian lainnya, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, mengeluarkan inovasi di bidang pertanian. Inovasi itu merupakan aplikasi e-Bilaperdu yang akan membantu petani untuk berkomunikasi dengan Dinas Pertanian dan Pangan. E-Bilaperdu sendiri merupakan pengembangan dari Mobil Layanan Pertanian Terpadu (Bilaperdu) yang telah dikembangkan sejak 2017. Mobil tersebut selalu berkeliling untuk menindaklanjuti laporan petani. Kini, untuk mengakses layanan tersebut, para petani bisa mengunduhnya di Google Play Store.
"Kami harapkan ini bisa menjembatani kalangan anak muda yang ingin menggeluti sektor pertanian. Selain berbagai informasi yang sudah dapat diakses di internet, jika mereka menemukan problem dan bingung, silakan akses layanan e-Bilaperdu ini," ungkap Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Selasa (3/3) kemarin, dalam keterangan tertulis Pemkab Banyuwangi.
Baca juga: SiPicow, Aplikasi Pendeteksi Penyakit Ternak
Dengan mengontak e-Bilaperdu, para petani bisa mendapatkan berbagai penanganan. Mulai dari konsultasi hingga penindakan.
"Peralatan hingga berbagai obat-obatan pertanian, termasuk petugasnya kita sediakan untuk membantu penanganan hama dan lain sebagainya," imbuh Anas.
E-bilaperdu ini diperkenalkan oleh Dinas Pertanian Banyuwangi saat Anas meninjau penyemprotan hama penggerek batang di Desa Kampunganyar, Glagah, Banyuwangi. Saat ini, menurut Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Arif Setiawan, unit layanan Bilaperdu tersebut sudah terdistribusi hingga ke level Petugas Penyuluh Lapang (PPL) yang berada di tingkat kecamatan. Di masing-masing level tersebut, sudah dilengkapi dengan kendaraan roda tiga dan berbagai jenis peralatan.
"Harapannya, layanan kepada petani bisa lebih cepat dan responsif," terangnya.
Baca juga: Sidolpin, Aplikasi untuk Nelayan Bateng
Arif juga menyebutkan, saat ini areal persawahan yang mengalami serangan hama mencapai 135 hektare dari 64.000 hektare areal persawahan di Banyuwangi.
"Meski secara jumlah cukup kecil, dengan tim Bilaperdu ini, serangan hama tersebut bisa kita tekan seminimal mungkin," tutupnya.