UMKM Pertanian Menjadi Tulang Punggung Ketahanan Pangan
"UMKM pertanian menjadi bagian terpenting dalam memastikan ketersediaan pangan. Pemerintah Indonesia berupaya menerapkan program yang mendukung UMKM sektor pertanian."
Jagadtani - Ketahanan pangan dalam sektor UMKM pertanian di Indonesia memiliki peran krusial dalam memastikan ketersediaan dan akses pangan yang mencukupi bagi masyarakat.
UMKM pertanian menjadi tulang punggung ekonomi pedesaan dan menyediakan berbagai macam produk pangan seperti beras, sayuran, buah-buahan, dan produk olahan lainnya. Namun, tantangan seperti perubahan iklim, keterbatasan teknologi, dan akses terhadap pasar yang terbatas masih menjadi hambatan yang perlu diatasi.
Pemerintah Indonesia telah mengimplementasikan berbagai kebijakan dan program untuk mendukung ketahanan pangan dalam sektor UMKM pertanian, termasuk bantuan teknis, pelatihan, akses ke modal, dan promosi produk lokal.
Saat ini ketahanan pangan sektor pertanian di Indonesia adalah upaya pemerintah untuk memperkuat rantai pasok pangan lokal melalui program "One Village One Commodity" (OVOC).
Program ini bertujuan untuk mengembangkan komoditas unggulan di setiap desa untuk meningkatkan produksi, nilai tambah, dan daya saing produk pertanian lokal.
Melalui OVOC, pemerintah memberikan bantuan teknis, pelatihan, serta dukungan infrastruktur untuk memperkuat UMKM pertanian dan memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kedaulatan pangan, mengurangi ketergantungan pada impor pangan, dan meningkatkan kesejahteraan petani serta pelaku UMKM pertanian di Indonesia.
Tahun 2024, ketahanan pangan Indonesia dalam sektor pertanian mengalami kemajuan signifikan melalui berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan stakeholders terkait.
Berbagai kebijakan dan program telah diterapkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, memperkuat rantai pasok pangan, dan meningkatkan ketersediaan pangan bagi masyarakat.
Salah satu inisiatif yang menjadi sorotan adalah program "Indonesia Maju Pangan" yang dicanangkan oleh pemerintah untuk mengakselerasi produksi pangan nasional.
Indonesia berhasil mencatatkan peningkatan produksi dalam berbagai komoditas pertanian utama seperti padi, jagung, kedelai, dan sayuran.
Hal ini didukung oleh berbagai faktor seperti peningkatan efisiensi penggunaan lahan, penggunaan teknologi pertanian yang lebih canggih, serta penerapan praktik pertanian yang berkelanjutan. Selain itu, pemerintah juga fokus pada penguatan infrastruktur pertanian, termasuk irigasi, jaringan jalan, dan sarana pasca panen untuk mendukung petani dalam memasarkan hasil panen mereka.
Selain upaya dalam peningkatan produksi, pemerintah juga aktif dalam memperkuat ketahanan pangan melalui kebijakan harga yang stabil, distribusi pangan yang merata, dan promosi konsumsi pangan lokal. Program-program bantuan sosial seperti Kartu Pangan dan Program Keluarga Harapan (PKH) juga terus diperkuat untuk memastikan akses pangan bagi masyarakat yang rentan secara ekonomi.
Di samping itu, upaya untuk meningkatkan resiliensi terhadap perubahan iklim juga menjadi fokus penting dalam upaya mencapai ketahanan pangan. Program adaptasi dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim telah diterapkan untuk melindungi pertanian dari ancaman seperti banjir, kekeringan, dan bencana alam lainnya. Secara keseluruhan, pada tahun 2024, ketahanan pangan Indonesia dalam sektor pertanian menunjukkan perkembangan positif yang memberikan harapan bagi masyarakat untuk memiliki akses pangan yang cukup, aman, dan berkualitas.
Sumber:
https://psp.pertanian.go.id/berita/bps-ekspor-pertanian-januari-2024-naik-pada-saat-sektor-lainnya-turun
https://rb.pertanian.go.id/upload/file/RENSTRA%20KEMENTAN%202020-2024%20REVISI%202%20(26%20Agt%202021).pdf
https://www.indonesia.go.id/kategori/editorial/8035/mewujudkan-pertanian-berkelanjutan?lang=1
https://infopublik.id/kategori/nasional-ekonomi-bisnis/849837/triwulan-i-2024-sektor-pertanian-serap-tenaga-kerja-paling-tinggi