Harga Cabai Dan Beras Bikin Pedagang Merana
"Harga bahan pokok masih belum stabil, bahkan cenderung mengalami kenaikan. Tentunya harga tersebut berimbas pada berbagai sektor, termasuk warung makan."
Jagadtani - Peningkatan harga bahan pokok makanan dan pangan di Indonesia belum stabil secara merata. Hal ini merupakan masalah yang kompleks dengan adanya kenaikan harga yang belum stabil.
Melansir dari Kompas.com, harga cabai rawit naik 7,82 persen dari sebelumnya Rp 45.500 menjadi Rp 49.390. Harga bahan pokok lainnya naik, seperti daging sapi dari Rp 135.350 menjadi Rp 137.190, dan harga beras medium, sumber makanan pokok manusia, naik menjadi Rp 13.640 per kg dari sebelumnya Rp 13.400.
Dalam upaya untuk tetap menghasilkan keuntungan yang cukup, pedagang sering kali terjebak dalam dilema antara menaikan harga jual mereka atau menurunkan kualitas produk, karena keduanya dapat memiliki dampak negatif pada kepuasan pembeli dan pada akhirnya juga akan berdampak pada pendapatan pedagang.
Data Badan Pangan Nasional (Bapanas) menunjukkan harga beras mengalami kenaikan pada 4 Juni 2024. Beras premium naik 0,32% menjadi Rp15.520 dan medium naik 1,27% menjadi Rp13.570 per kg, tidak hanya beras bahan bahan pangan seperti bawang merah naik 2,43% menjadi Rp46.310 per kg dan harga bawang putih naik 3,22% menjadi 43.960 per kg, Cabai rawit merah pagi ini harganya meroket hingga 8,88% menjadi Rp49.540 per Kg dan cabai keriting justru turun 2,58% pagi ini menjadi Rp46.520 per kg. Komoditas pangan sumber protein seperti daging sapi murni harganya turut merangkak naik 1,51% menjadi Rp137.390 per kg. Harga telur ayam ras juga naik 5,30% menjadi Rp31.600 per kg.
Dengan melambungnya harga pangan hal inilah yang dialami oleh Pak Paryono, pemilik usaha warung makan soto dan nasi rames di daerah Jakarta Selatan, yang ditemui dan diwawancarai oleh kami. Pak Paryo mengungkapkan dan mengaku pusing dengan terjadinya kenaikan harga pangan, khususnya beras dan cabai merah.
“Saya cukup bingung dengan kenaikan harga bahan pokok, semakin hari semakin naik, saya juga menjadi bingung memberikan harga kepada pembeli. Biasanya kita dapat beras per kilo Rp12.000 sekarang bisa mencapai Rp14.000- Rp15000. Dengan situasi ini terkadang warung menjadi sepi pembeli, bahkan saya merugi agar pembeli tetap kembali lagi dan mereka tetap memilih makan diwarung saya, walaupun mendapat keuntungan menjadi lebih kecil.” ucap Pak Paryono kepada tim redaksi kami, Selasa (04/06).
Karena kenaikan harga bahan makanan dan pangan tentunya berdampak pada kesejahteraan sosial para pedagang, masyarakat harus berkonsentrasi pada kenaikan harga ini dan membantu memutar ekonomi dengan membeli makanan dari pedagang kaki lima. Pemerintah harus turut andil dalam mengatasi masalah ini, seperti dengan memberikan subsidi bahan makanan dan memberikan keterampilan manajemen keuangan yang dapat membantu masyarakat mengatasi masalah ini.
Sumber:
https://badanpangan.go.id/
https://money.kompas.com/read/2024/06/04/082048326/harga-bahan-pokok selasa-4-juni-2024-mayoritas-naik-tepung-terigu-turun-tipis
https://money.kompas.com/read/2024/05/27/085400826/harga-bahan-pokok-senin-27-mei-2024-harga-ikan-tongkol-dan-ikan-kembung-naik?page=all#page2