Panen Labu Air di Pekarangan
“Labu air kan manfaat nya banyak banget, bagus buat kesehatan dan imun, jadi saya tanam.”
JAKARTA SELATAN - Labu air atau labu sayur (Lagenaria siceraria) merupakan sejenis labu yang buah mudanya bisa dijadikan sayur dan buah tuanya dijadikan wadah air, tabung, kantung hias, atau pun koteka. Labu air juga memiliki dua bentuk, ada yang berbentuk bulat besar biasanya sering disebut dengan labu kendi sedangkan yang berbentuk lonjong panjang atau yang disebut dengan labu belonceng atau labu blonceng. Selain itu, buah labu air kaya akan kandungan vitamin B maupun C, maka banyak masyarakat yang menjadikan labu sebagai bahan obat. Jika Sahabat Tani ingin menanam labu air, bisa memanfaatkan lahan rumah yang kosong. Seperti Manin contohnya, pria 53 tahun ini selalu memanfaatkan lahan samping rumahnya untuk menanam berbagai macam tumbuhan, salah satunya labu air.
“Labu air kan manfaat nya banyak banget, bagus buat kesehatan dan imun, jadi saya tanam. Alhamdulillah tumbuh bagus ini panjang-panjang banget, satu buah bisa untuk stok masak sebulan,” ujarnya saat ditemui JagadTani.id belum lama ini di rumahnya di Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta.
Baca juga: Panen Seledri di Rumah Sendiri
Manin juga mengaku tidak mendapat kesulitan untuk mendapatkan bibit buah labu air tersebut. Biasanya, ia membeli bibit tanaman melalui toko online.
“Sekarang kan sudah gampang, mau menanam apa tinggal cari di toko online. Kebetulan saya lebih suka menanam sayur, biar bisa dimasak dan tidak usah beli. Untuk panennya, kurang lebih satu bulan. Panen labu air juga harus cepat dipetik sebelum terlalu tua, soalnya kalau sudah tua tidak bisa dimakan, keras, dan daging buahnya jadi berserat,” tambah Manin.
Baca juga: Kala Bunga Naga Bermekaran
Ini merupakan pertama kalinya Manin memanen labu air. Sebelumnya, ia sudah sering merasakan panen tanaman sayur atau buah lainnya. Karena hobi bercocoktanam ini, Manin selalu berhasil berbagai macam tanaman, seperti labu madu, ubi, jambu, sampai buah naga.
“Menanam itu tidak ada ruginya. Memang harus sabar, tapi pasti kalau dirawat dengan baik hasilnya akan baik juga, kan jadi bermanfaat buat banyak orang termasuk orang-orang di sekitar,” tutupnya.