• 22 November 2024

Naik Daun Philodendron dan Anthurium

Untuk tren tahun 2020 ini didominasi oleh philodendron dan anthurium atau kuping gajah. Tanaman ini mengikuti tren di luar negeri.

BOGOR - Philodendron dan anthurium, dua jenis tanaman yang masuk dari keluarga araceae tengah "naik daun" belakangan ini. Tak heran, tanaman hias yang memiliki keindahan dan keanggunan dari daun serta warna yang bervariasi, sehingga terkesan mewah dan eksklusif ini, banyak diburu di kalangan penggemarnya termasuk para penjual. Harga beberapa varietas dari dua jenis tanaman hias tersebut meningkat drastis lantaran ketersediaan terbatas atau sulit ditemukan di pasaran. Seperti philodendron varietas tenue, florida beauty variegated dan monstera variegata. Sedangkan untuk anthurium yang harganya tinggi di kelasnya dari varietas antara lain anthurium chystallinum dan anthurium relage.

"Untuk tren tahun 2020 ini didominasi oleh philodendron dan anthurium atau kuping gajah. Tanaman ini mengikuti tren di luar negeri. Sedangkan di kita masih terbilang langka bibitnya dan berbeda dengan yang lain bahkan ada satu tanaman seharga seunit motor, seperti philodendron monstera variegata," kata Dika Rusliawan, pemilik Farm Daun Hejo saat ditemui JagadTani.id di Kampung Pasir Tengah, Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, belum lama ini.

Baca juga: Panen di Bekas Ladang Ganja

Pria berusia 31 tahun yang fokus menggeluti budidaya tanaman hias sejak 2010 ini mengatakan, pasaran philodendron dan anthurium sendiri bermacam-macam. Tergantung dari jenis, daun, warna serta usia tanam. Ia mencontohkan, philodendron tenue usia 1,5 tahun hasil budidaya Farm Daun Hejo dibanderol Rp5.000.000. 

"Di sini banyak jenisnya ada sekitar 500 pohon. Itu (philodendron tenue) salah satunya. Rata-rata paling mahal mulai dari Rp500.000 ke atas dan sudah memiliki corak di daunnya. Sedangkan untuk jenis kuping gajah dari paling murah harganya Rp100.000 sampai jutaan, seperti anthurium regale harganya Rp800.000," ujar Dika.

Menurutnya, tanaman hias ini yang sekarang ini digandrungi berbagai kalangan tak hanya orangtua tapi anak muda ini, terbilang mudah dalam perawatannya. Media tanam dapat dipilih campuran daun bambu kering dan andam sejenis fakis-fakisan. Ada pula, lanjutnya, perlu diperhatikan dalam hal penyiraman, seperti penempatan tanaman di luar rumah bisa dilakukan 3-4 hari sekali. 

"Jadi tergantung penempatan tanaman kalau di indoor bisa empat sampai seminggu sekali dan tanaman harus tetap dikeluarkan agar terkena sinar matahari untuk fotosintesis. Sedangkan pemupukan yang biasa saya digunakan adalah pupuk organik dari hewan ternak efektifnya tiga minggu sekali," tambahnya.

Baca juga: Kota Bogor Manfaatkan Tanaman Refugia

Dika mengakui usaha budidaya tanaman hias ini masih terbilang menjanjikan. Dari pemasaran secara online memanfaatkan media sosial dengan akun Dikadaunhejo88, pemuda yang akrab disapa Cikong itu kini telah dapat mengantongi keuntungan sampai Rp10.000.000 per bulan. Selain memenuhi pasar lokal Jabodetabek dan wilayah lain di Indonesia, tanaman hias hasil budidayanya juga telah menembus pasar dunia.

"Kemarin tujuan pengiriman keluar negeri, di antaranya Thailand, Singapura, Malaysia dan Taiwan. Selebihnya ke Prancis dan Inggris. Kebanyakan permintaan mereka lebih bibit untuk dijual lagi di negaranya. Usaha ini usaha turunan dari orangtua," tandasnya.

Related News